Sosialisasi Pembelian Migor Pakai PeduliLindungi Diperpanjang

Romys B, CNBC Indonesia
Sabtu, 02/07/2022 12:30 WIB
Foto: Karyawan Pasar Jaya mensosialisasikan kepada pedagang minyak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (27/6/2022). Aplikasi PeduliLindungi saat ini menjadi syarat untuk membeli minyak goreng curah, sesuai dengan kebijakan pemerintah yang baru. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menyebut bahwa masa sosialisasi penggunaan aplikasi Peduli Lindungi bagi masyarakat yang ingin membeli Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) akan diperpanjang menjadi tiga bulan. 

Perpanjangan ini dilakukan karena masih banyak ditemui pengecer yang belum mengunduh QR Code Peduli Lindungi. Sehingga, Luhut meminta masa sosialisasinya diperpanjang dari yang sebelumnya hanya dua minggu menjadi tiga bulan.

"Kita harus memahami proses adaptasi yang masih dibutuhkan oleh teman-teman di lapangan," jelasnya.


Dalam masa perpanjangan sosialisasi ini, masyarakat tetap dapat membeli minyak goreng curah tanpa perlu menunjukkan NIK. Namun, Pemerintah berharap kepada para pengecer dan pembeli agar dapat mulai menggunakan dan membiasakan penggunaan Peduli Lindungi dalam proses jual beli MGCR.

Dengan demikian, pengecer akan didorong segera mencetak QR Code Peduli Lindungi melalui SIMIRAH 2.0 atau PUJLE dan menempelnya di tempat penjualan.

Selain itu, Pemerintah juga akan terus mengembangkan penggunaan Peduli Lindungi sebagai alat pengawasan dan kontrol distribusi minyak goreng untuk mengantisipasi kembali terjadinya kenaikan harga minyak goreng di pasaran.

Pemerintah juga sepakat akan segera mendorong penyesuaian harga minyak goreng curah di luar Jawa-Bali yang masih belum sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Menko Luhut juga meminta kepada Kemendag supaya pelaksanaan program minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) bisa dipercepat.

"Untuk mengakselerasi minyak goreng kemasan perlu diberikan insentif yang menarik bagi produsen, sehingga mereka dapat bergerak lebih cepat dan pengiriman juga menjadi lebih mudah karena dapat menggunakan jalur distribusi biasa seperti kapal kontainer, tidak harus menggunakan kapal curah," pungkasnya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luhut "Pede" Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 9% di 2027