Internasional

Erdogan Tagih Janji Swedia & Finlandia, NATO Jadi Taruhannya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
01 July 2022 21:50
Recep Tayyip Erdogan. AP/
Foto: Recep Tayyip Erdogan. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memberi peringatan keras pada Swedia dan Finlandia. Ini hanya berselang dua hari setelah menyetujui kedua negara bergabung dengan NATO.

Saat penutupan pertemuan puncak aliansi di Madrid, Erdogan menekankan pemenuhan permintaan melakukan ekstradisi. Yakni tersangka teroris yang memiliki hubungan dengan kelompok Kurdi atau jaringan ulama yang dituding gagal melakukan kudeta pada 2016 lalu.

Jika Finlandia dan Swedia mengingkari janji itu, Erdogan memastikan parlemennya bakal menolak ratifikasi kesepakatan pada Selasa tersebut, dikutip dari The Guardian, Jumat (1/7/2022).

Sebagai informasi, aksesi NATO harus resmi disetujui oleh 30 negara anggota. Di mana masing-masing negara punya hak memberikan pemblokiran.

"Bisnis ini tidak akan berjalan jika kita tidak meloloskan ini di parlemen kita," kata Erdogan.

"Pertama Swedia dan Finlandia harus memenuhi tugas mereka dan itu sudah ada dalam teks, namun jika mereka tidak memenuhinya, maka tentu saja tidak mungkin kami mengirimkannya ke parlemen," jelasnya.

Klaim Erdogan, Swedia menjanjikan mengekstradisi 73 'teroris' Turki. Selain itu juga menindak aktivitas pendanaan dan perekrutan Partai Pekerja Kurdistan dan kelompok terkait.

The Guardian menuliskan wartawan berulang kali menegaskan pada Erdogan soal ekstradisi dan apakah Swedia benar-benar menjanjikan jumlah yang dia katakan.

Sebelumnya, dia menyebut jumlahnya 60 orang dan menjadi 73. "Tentu saja apa yang kami pahami penting dari pertemuan dan pembicaraan kami. Swedia berjanji memberi kami 73 orang ini," ungkapnya.

Perjanjian ketiga negara itu sebenarnya tidak menetapkan jumlah ekstradisi tertentu. Finlandia dan Swedia disebutkan akan menangani permintaan deportasi atau ekstradisi yang tertunda dari tersangka teror dengan cepat dan menyeluruh, dengan mempertimbangkan informasi, bukti, dan intelijen yang diberikan Turki. Ini sesuai dengan konvensi Eropa soal ekstradisi.


(npb/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Pemilu Turki! Erdogan Menang Sementara, 2 Putaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular