Simak! Ini Jadinya Kalau Harga BBM Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
30 June 2022 14:12
Pedagang memotong cabai merah keritinh yang dijual di kawasan Pasar Pondok Gede, Jakarta, Rabu (29/6/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pedagang memotong cabai merah keritinh yang dijual di kawasan Pasar Pondok Gede, Jakarta, Rabu (29/6/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Beruntungnya Indonesia memiliki batu bara dan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang memberi pendapatan. Hal ini mungkin bisa membantu untuk menutupi setengah dari kenaikan subsidi bahan bakar.

Namun, ini masih tetap memberikan tekanan kepada keuangan Indonesia. Oleh karena itu, narasi mengenai penyesuaian harga bensin pun mengemuka.

Beberapa bensin non subsidi mulai disesuaikan oleh Pertamina, penyalur bensin terbesar dunia. Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex sudah disesuaikan. Menyusul Pertamax non-subsidi menjadi Rp 12.500 per liter pada April 2022. Bahkan dengan harga yang disesuaikan pun, Pertamina masih harus menanggung rugi sekitar Rp 5.000/liter dibanding harga pasar atau keekonomian. Adapun SPBU yang menjual harga RON 92 dengan harga keekonomian adalah Shell.

Bagaimana dengan Pertalite?

Meskipun selisih harga jual Pertalite dan harga keekonomiannya melebar, pemerintah masih belum menaikkan harga Pertalite. Pertalite sendiri adalah BBM yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Sehingga dampaknya lebih terasa ke daya beli masyarakat, yang diukur dengan inflasi, dibanding jenis lainnya.

Dalam keranjang inflasi, bensin memiliki bobot 4% menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Sehingga misalnya saja harga BBM naik 10%, inflasi bisa terdorong hingga 0,4 poin persentase terhadap inflasi.

Jika ditambah bahan bakar rumah tangga yang memiliki bobot 2%, maka jika dibandingkan tingkat saat ini inflasi bisa meningkat hingga 4,1% dengan asumsi ceteris paribus atau harga dianggap sama dalam satu tahun penuh. Artinya ini sudah di atas target Bank Indonesia.

DBS memperkirakan jika ada kenaikan 10% dalam harga minyak bumi, bensin, dan gas tingkat inflasi bisa naik menjadi 4,2-4,3% dan jika naik 25% tingkat inflasi mendekati 5,5%.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi biasanya melonjak satu bulan setelah kenaikan harga BBM. Pada November 2014, pemerintah menaikkan harga BBM sekitar 33% dan inflasi pada bulan tersebut mencapai 1,5% (mtm). Namun, inflasi melonjak pada bulan Desember menjadi 2.46% (mtm).

Pada Juni 2013, pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 30%. Inflasi di bulan Juni tercatat 1,02% tetapi di bulan Juli melesat 3,29%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular