'Kiamat' Pesawat Nyata, Belasan Pesawat di RI Mulai Lenyap

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 30/06/2022 06:55 WIB
Foto: Gathering GMF AeroAsia di Hanggar 2, Area Perkantoran Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (CNBC Indonesia/Choirul Anwar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengimbau maskapai penerbangan menambah jumlah pesawat. Pasalnya, jumlah pesawat yang beroperasi saat ini berkurang drastis dibandingkan masa pandemi. Setidaknya dalam kurang 2 bulan jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia terus berkurang sampai belasan unit.

Penurunan jumlah pesawat siap beroperasi ini diakui akan menjadi tantangan di tengah tren kenaikan permintaan. Di sisi lain, terjadi lonjakan harga avtur. Kondisi ini pun memicu lonjakan harga tiket pesawat yang bahkan lebih dari 2 kali lipat.

"Saat ini jumlah pesawat yang serviceable sampai minggu lalu AOC 121 ada sebanyak 336 unit, sementara untuk AOC 135 sebanyak 222 unit itu turun 40% dari sebelum pandemi untuk AOC 121 sebanyak 561 unit dan AOC 135 sebanyak 304 unit," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin Istiartono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (28/6/2022).


Sebelumnya, kondisi terbatasnya pesawat yang siap beroperasi ini sudah pernah disinggung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Bahwa jumlah armada pesawat di Indonesia menurun dari 550 pesawat menjadi 350 pesawat hingga Mei 2022.

Jumlah pesawat saat ini akan menjadi tantangan dalam pelayanan transportasi kepada masyarakat ke depan. Sehingga maskapai diminta untuk menambah jumlah pesawatnya.

"Untuk itu salah satu peningkatan jumlah armada pesawat yang serviceable sangat dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan jasa transportasi domestik," jelas Nur Isnin.

Selain itu, diperlukan peningkatan kapasitas perawatan pesawat maintenance, repair dan overhaul (MRO), juga efisiensi dan optimalisasi dari rekan operator.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Optimalkan ATR, Maskapai Tekan Emisi dan Hemat Bahan Bakar