
Harga Tiket Ngamuk, 40% Biaya Terbang Tersedot untuk BBM

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga avtur diperparah dengan terbatasanya jumlah armada pesawat yang beroperasi menjadi badai sempurna dari kenaikan harga tiket penerbangan belakangan ini. Harga BBM atau avtur pesawat memang menjadi faktor utama kenaikan harga tiket.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (28/6/2022), menjelaskan selama ini ada beberapa komponen biaya operasi pesawat udara.
Ia bilang biaya operasi terbanyak ada pada biaya avtur dan pelumas sebesar 33%-40%, lalu komponen biaya terbanyak lainnya ada pemeliharaan dan overhaul sebesar 20-25%, lalu ada biaya sewa pesawat sampai 17-20%, dan sisanya ada asuransi, gaji, training dan lainnya.
Untuk itu pemerintah memang sudah mengatur soal penetapan tarif pesawat dalam kondisi tertentu.
"Periode evaluasi berkala terhadap penetapan tarif berkala setiap 3 bulan, dan atau sewaktu-waktu dalam hal terjadi perubahan signifikan yang mempengaruhi keberlangsungan kegiatan maskapai yaitu terjadinya kenaikan total biaya operasi pesawat udara hingga paling sedikit 10% akibat perubahan harga avtur, kurs rupiah, dan harga komponen lainnya," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Bensin RI Rekor Sejarah, Harga BBM Pesawat Juga Pecah!