
Penumpang Mulai Meledak, RI Justru Dilanda 'Kiamat' Pesawat

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah pesawat terbang yang ada di bandara Indonesia masih terbatas meski sudah memasuki post pandemic. Berdasarkan data PT Angkasa Pura I (Persero), jumlah pesawat yang beroperasi masih menyusut 400% dibandingkan waktu normal atau sebelum pandemi.
"2018 ada 750 pesawat yang dioperasikan di domestik. 2019 turun jadi 650 pesawat di periode sekarang, pasca pandemi 450 pesawat, jadi bisa dikatakan isu yang muncul sekarang yakni terbatasnya jumlah pesawat yang dioperasikan airline domestik," kata Dirut AP I Faik Fahmi, Kamis (30/8/2023).
Ia pun mengungkapkan salah satu alasan mengapa jumlah pesawat masih terbatas hingga kini yakni banyak maskapai tidak mampu membayar biaya sewa sehingga kreditor menarik unit pesawatnya. Kondisi ini bukan hanya terjadi di satu atau dua maskapai, melainkan banyak maskapai.
"Karena selama Covid banyak pesawat yang ditarik kreditor, ini jadi satu persoalan yang membuat kita harus mengubah strategi untuk melakukan koordinasi dengan airline domestik maupun internasional," imbuhnya.
![]() Calon penumpang mengantri check-in tiketin di Terminal 3 Bandara Soetta, Jakarta, Kamis, (28/4/2022). Empat hari jelang hari raya Idul Fitri, Bandara Soekarno Hatta dipadati pemudik sejak pagi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Salah satu caranya dengan memberi banyak fleksibilitas di airline, misal saat lebaran jam operasional difleksibelkan. Ketika ada extra flight atau tambahan di luar reguler maka bisa diakomodir secara fleksibel.
Ketika maskapai sudah mulai panen dengan banyaknya penerbangan, kendala yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan pesawat. Bahkan jumlah penumpang yang ada saat ini hampir mendekati rekor terbanyak sebelum pandemi, namun jumlah pesawat dalam keterbatasan.
"Data periode lebaran, airline domestik yang tadinya beroperasi per hari 9 jam, sekarang bisa 12 jam, termasuk airline internasional kita banyak komunikasi untuk lebih banyak lagi ke Indonesia. Sehingga traffic Juli 2023 rata-rata per bulan terbesar pasca pandemic, karena bisa menampung 6,72 juta penumpang per bulan di bandara AP I. Dibanding 2019 sudah mulai mendekati yakni 6,79 juta," jelasnya.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget! 'Kiamat' Pesawat Hantui Pemudik, Ini Dampaknya
