
Ancaman 'Kiamat Pesawat' Ternyata Beneran, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pesawat yang siap beroperasi jauh berkurang dari masa sebelum pandemi. Ini akan menjadi tantangan ke depan melihat permintaan akan transportasi penerbangan yang meningkat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono, jumlah pesawat yang beroperasi pada saat ini berkurang drastis dibandingkan masa pandemi. Mengalami penurunan sekitar 40% dari tahun 2019.
"Saat ini jumlah pesawat yang serviceable sampai minggu lalu AOC 121 ada sebanyak 336 unit, sementara untuk AOC 135 sebanyak 222 unit itu turun 40% dari sebelum pandemi untuk AOC 121 sebanyak 561 unit dan AOC 135 sebanyak 304 unit," kata Nur Isnin dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (28/6/2022).
Menurut dia dengan jumlah pesawat saat ini akan menjadi tantangan dalam pelayanan transportasi kepada masyarakat ke depan. Sehingga maskapai diminta untuk menambah jumlah pesawatnya.
"Untuk itu salah satu peningkatan jumlah armada pesawat yang serviceable sangat dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan jasa transportasi domestik," jelasnya.
Juga peningkatan kapasitas perawatan pesawat maintenance, repair dan overhaul (MRO) , juga efisiensi dan optimalisasi dari rekan operator.
![]() Data oprerator pesawat |
Dalam rapat itu juga Direktur Human Capital Garuda Indonesia Arya Adileksana memaparkan saat ini maskapai milik negara ini tengah mengoperasikan 33 pesawat dari sebelumnya 142 pesawat, sementara dari anak usaha Citilink juga mengurangi jumlah pesawat menjadi 34 dari 51 pesawat.
"Dari business plan kami akan tingkatkan terus jadi 70 pesawat sampai akhir tahun 2023, dan Citilink meningkat jadi 49 pesawat," katanya.
Sementara dari Direktur Utama Lion Air Capt Putut Kuncoro Adi menjelaskan sampai saat ini masih menjaga pengoperasian pesawat Lion Air sebanyak 255 unit.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kiamat' Pesawat Terbang RI Nyata, Maskapai Sudah Pasrah?