
Bangun Tol Terpanjang RI, BUMN Ini Jadi 'Raja Tol'
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih menjadi raja bisnis tol. Dimana perusahaan milik negara ini masih memiliki pangsa pasar sebesar 51% di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, tercatat konsesi perseroan mencapai 1.809 kilometer hingga Q1-2022. Angka ini juga sudah merupakan tambahan pengusahaan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang mencapai 206,65 kilometer.
Jasa Marga sendiri saat ini tengah mempersiapkan pembangunan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, yang akan jadi tol terpanjang di Indonesia. Ditargetkan, konstruksi dimulai pada kuartal II-2023. T Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkapkan, saat ini sudah memasuki tahap inventarisasi lahan untuk pembangunan tol Gedebage-Cilacap.
Sedangkan total ruas yang telah beroperasi hingga Q1-2022 ini mencapai 1.259 kilometer setelah beroperasinya tol Manado-Bitung.
"Dari 24 ruas tol yang ada di anak perusahaan 16 telah beroperasi penuh dan 2 telah beroperasi sebagian seperti Bogor Ring Road dan Cinere-Serpong," kata Subakti dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (27/6/2022).
Sementara ada enam ruas tol lagi yang berada dalam fase pembebasan lahan, yaitu:
- Japek II Selatan
- Yogyakarta-Bawen
- Yogyakarta-Solo
- Tol Yogyakarta International Airport-Kulonprogo
- Gedebage-Tasikmalaya, Probolinggo-Banyuwangi
- Cinere-Jagorawi.
Kinerja Keuangan
Subakti menjelaskan selama pandemi sepanjang tahun 2021-2022, traffic jalan tol menjadi tantangan karena terus berfluktuasi hingga Q3-2021. Meski semakin membaik pasca aturan pengetatan mobilitas PPKM terus dilonggarkan.
![]() Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Manado-Bitung seksi Danowudu-Bitung sepanjang 13,5 kilometer dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Utara, pada Jumat, 25 Februari 2022. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden) |
Namun dia menargetkan pendapatan tol dan usaha lainnya di luar konstruksi sebesar Rp 13,381 triliun pada tahun 2022 ini meningkat dari tahun sebelumnya Rp 11,77 triliun.
Hanya saja laba bersih yang diatribusikan diperkirakan hanya Rp 98,2 miliar dalam RKAP perusahaan, menurun drastis dari tahun 2021 lalu sebesar Rp 1,615 triliun.
Meski pada realisasi pada Q1-2022 malah terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 1.814,6% menjadi Rp 372,3 miliar, yang disebabkan realisasi pendapatan tol yang di atas rencana, hingga beban usaha dan bunga yang berhasil ditekan.
"Dimana seiring dengan banyaknya pembangunan tol secara juga membuat semakin besarnya beban bunga perusahaan dan berdampak pada kinerja laba perusahaan," kata Subakti.
Adapun rencana pada tahun ini perseroan akan terus menjaga dan kesehatan keuangan perusahaan melalui sejumlah strategi pada tiga lini bisnis. Jasa Marga juga akan terus melakukan efisiensi beban usaha, meningkatkan pengendalian belanja modal, mengatur penyelesaian proyek, serta mengoptimalkan portofolio bisnis.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bandung Dilewati Tol Terpanjang RI, Tarifnya Bakal Merakyat?