Internasional

China Harus Waspada, AS Bentuk 'Geng' Baru di Asia Pasifik

luc, CNBC Indonesia
25 June 2022 18:35
WASHINGTON, DC - MAY 12: Flags at the base of the Washington Monument fly at half staff as the United States nears the 1 millionth death attributed to COVID May 12, 2022 in Washington, DC. U.S. President ordered flags to fly at half-mast through next Monday and said the nation must stay resolved to fight the virus that has “forever changed” the country. (Photo by Win McNamee/Getty Images)
Foto: Bendera Amerika Serikat (Photo by Win McNamee/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) terus meningkatkan penetrasinya di kawasan Asia Pasifik. Seakan tak ingin ketinggalan dengan China, sejumlah kerja sama pun terus digagas.

Terbaru, AS bersama Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Inggris meluncurkan kelompok informal yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan negara-negara kepulauan Pasifik.

Adapun, Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berjanji untuk memberikan lebih banyak sumber daya ke Indo-Pasifik ketika China berusaha untuk meningkatkan hubungan ekonomi, militer dan polisi dengan negara-negara kepulauan Pasifik yang haus akan investasi asing.

Kelompok yang diberi nama Partners in the Blue Pacific (PBP) itu akan berusaha untuk mendukung regionalisme Pasifik dan memperkuat hubungan ekonomi antara pulau-pulau Pasifik dan seluruh dunia.

"Kami bersatu dalam tekad bersama kami untuk mendukung kawasan yang bermanfaat bagi masyarakat Pasifik. Kami juga bersatu dalam cara kami mewujudkan visi ini, sesuai dengan prinsip regionalisme Pasifik, kedaulatan, transparansi, akuntabilitas, dan yang terpenting, dipimpin dan dipandu oleh Kepulauan Pasifik," kata Gedung Putih dalam pernyataannya, dikutip Reuters, Sabtu (25/6/2022).

Koordinator Gedung Putih Indo-Pasifik Kurt Campbell mengatakan pada hari Kamis bahwa dia mengharapkan lebih banyak pejabat tinggi AS untuk mengunjungi negara-negara kepulauan Pasifik ketika Washington meningkatkan keterlibatannya untuk melawan China di kawasan yang penting secara strategis.

Campbell mengatakan Amerika Serikat membutuhkan lebih banyak fasilitas diplomatik di seluruh kawasan, dan lebih banyak kontak dengan negara-negara kepulauan Pasifik yang kadang-kadang "menerima perhatian yang lebih rendah."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam China Mau 'Kuasai' Wilayah Pasifik, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular