'Apartemen Hantu' Sempat Ramai di Jakarta, Sekarang Begini
Jakarta, CNBC Indonesia - Prospek apartemen sewa di kawasan pusat kota Jakarta diprediksi bakal semakin cerah. Menyusul semakin meningkatnya kunjungan warga negara asing (WNA) ke Indonesia.
Senior Research Advisor Research & Consultancy Knight Frank Syarifah Syaukat menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kunjungan wisatawan naik tinggi di seluruh Indonesia. Sehingga geliat bisnis apartemen sewa di Jakarta yang biasa di sewa oleh WNA akan kembali pulih.
"Karena WNA kembali untuk bekerja dan ekspansi bisnis (di Indonesia) seiring membaiknya perekonomian. Kehadiran WNA memang memegang peran penting mengisi hunian apartemen sewa dalam jangka panjang. Sementara pasar domestik berperan mengisi hunian apartemen sewa dalam jangka pendek," kata Syarifah kepada CNBC Indonesia dikutip (24/6/2022).
Dia memproyeksikan pada semester kedua tahun ini okupansi apartemen sewa akan bergerak membaik, meski belum bisa membeberkan angka pertumbuhannya.
Dimana mengutip hasil risetnya Semester I - 2021 okupansi apartemen sewa berada pada angka 60%. Artinya seperempat dari total supply 8.939 unit untuk apartemen servis dan purpose built rental apartemen tidak terisi.
Sementara dari harga apartemen pada 2021 kemarin terpantau menurun 1,3% dari tahun sebelumnya, dengan rerata pada wilayah CBD Rp 346.676 per meter persegi atau US$ 23,89 per meter persegi.
Untuk wilayah non-CBD tercatat sebesar Rp 236.372 meter persegi atau US$ 16,82 meter persegi. Dimana harga itu naik 1,5% dari tahun sebelumnya.
Syarifah masih positif tahun ini menjadi pemulihan bagi sektor apartemen sewa, yang ditopang beberapa faktor.
"Dengan mempertimbangkan transisi endemi, pemulihan ekonomi, dan pelonggaran interaksi maka harga sewa apartemen dapat segera kembali ke titik normal bahkan meningkat menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi saat ini," jelasnya.
(dce)