Internasional

Eropa CLBK ke Batu Bara, Bagaimana Nasib Perubahan Iklim?

luc, CNBC Indonesia
23 June 2022 13:25
uni eropa
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Berkurangnya pasokan gas Rusia ke kawasan Eropa membuat sejumlah negara kebakaran jenggot. Ketergantungan energi terhadap Negeri Beruang Merah mulai terasa menyakitkan.

Uni Eropa sementara akan beralih kembali ke batu bara untuk mengatasi berkurangnya aliran gas Rusia. Namun, salah seorang pejabat organisasi tersebut menegaskan komitmen tujuan iklim jangka panjang akan tetap dipegang.

Para pemimpin Eropa mulai resah ketika aliran melalui pipa Nord Stream 1 dipangkas hingga 40% dari kapasitas. Pasalnya, hal itu memperdalam kebuntuan energi setelah serangan Rusia ke Ukraina mendorong Eropa untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow.

Selain mencari sumber energi lain, pemerintah Eropa telah berusaha untuk melindungi warga dari kenaikan harga yang mendorong inflasi. Italia, misalnya, menyetujui paket senilai US$ 3,5 miliar untuk menurunkan tagihan energi bagi perusahaan dan rumah tangga yang kesulitan.

Sementara itu, untuk mengatasi kekurangan gas, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan Eropa harus mengganti pasokan energi Rusia sambil meningkatkan efisiensi dan energi terbarukan, termasuk tenaga nuklir.

Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, kepala IEA Fatih Birol mengatakan Rusia mungkin terus mencari alasan untuk memotong pasokan atau menghentikannya sama sekali saat musim dingin mendekat. Adapun, Rusia telah membantah bahwa pemotongan pasokannya direncanakan.

Jerman, Italia, dan Belanda telah mengisyaratkan bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dapat menutup kesenjangan pasokan, bahkan ketika Jerman bersiap untuk menjadi tuan rumah KTT Kelompok Tujuh (G7) setelah menegaskan kembali komitmen untuk tujuan perubahan iklim yang ambisius.

Dengan demikian, Eropa untuk sementara akan mengejar alternatif bahan bakar fosil untuk gas Rusia sehubungan dengan tindakan Presiden Vladimir Putin, kata seorang pejabat senior Komisi Eropa.

"Invasi yang melanggar hukum oleh Rusia ke Ukraina telah mengakibatkan situasi darurat di UE," tutur Elina Bardram, penjabat direktur untuk Urusan Internasional dan Keuangan Iklim di Komisi Eropa, dalam Forum Energi Afrika di Brussels, dikutip Kamis (23/6/2022).

"Dengan langkah-langkah yang sangat jahat yang kami amati dari pemerintahan Putin, dalam hal Gazprom menurunkan aliran dengan sangat tiba-tiba, kami melakukan beberapa tindakan yang sangat penting, tetapi semua tindakan itu bersifat sementara," tambahnya.

Menurutnya, langkah-langkah itu akan dihapus sesegera mungkin karena UE bertekad untuk tetap pada tujuan iklimnya, katanya.

"Target UE tahun 2030 dan 2050 tetap utuh sepenuhnya ... sementara kami mungkin meningkatkan penggunaan batu bara, arah jangka panjangnya jelas," tambah Bardram, yang mengepalai delegasi Komisi Eropa ke pembicaraan Iklim Paris 2015.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Krisis Energi Hantam Eropa, Kerusuhan di Depan Mata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular