'Harta Karun' RI Terbesar Ke-2 Dunia Ini Habis 10 Tahun Lagi?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
22 June 2022 13:22
Penambangan timah ilegal di Bangka Belitung. (Dok. PT Timah)
Foto: Dok. PT Timah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku timah global lantaran memiliki cadangan timah terbesar kedua di dunia. Adapun dari total cadangan timah dunia sebesar 4.741.000 ton logam, cadangan RI mencapai 800 ribu ton logam atau 17%.

Namun demikian, Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian mengkhawatirkan jika cadangan sebesar itu akan habis dalam 10 tahun mendatang. Pasalnya, dalam paparan Ditjen Minerba ESDM, produksi timah pada tahun 2022 mencapai 70 ribu ton logam timah.

"Per tahun saja sudah 70 ribu. Ini berarti hanya 10 tahun habis nanti. Kira-kira feasible gak investasi besaran untuk pengolahannya?," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Selasa (22/6/2022).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto menjelaskan bahwa produksi dan penjualan logam timah berfluktuatif, antara 70 ribu hingga 80 ribu ton per tahun. Sementara porsi PT Timah dari cadangan timah nasional sendiri adalah 30%.

"Memang tadi Pak Dirjen sudah sampaikan cadangan kita ada 800 ribu ton secara nasional kemudian setiap tahun ada persyaratan kalau kami di PT Timah diminta untuk terus melakukan eksplorasi sehingga cadangan yang ditambang tahun ini tergantikan untuk tahun depan. Namanya reserve replacement rate," katanya.

Misalnya, jika perusahaan ingin menambang cadangan sebesar 25 ribu ton, maka diharapkan perusahaan juga kembali menemukan cadangan yang sama sebesar 25 ribu ton. Dengan begitu maka umur cadangan akan bertahan lebih lama.

Seperti diketahui, Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku timah dunia. Pasalnya, negara ini memiliki cadangan timah terbesar kedua di dunia.

Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Babel) sekaligus Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan total cadangan dunia saat ini mencapai 4.741.000 ton logam. Adapun dari jumlah tersebut kontribusi cadangan timah Indonesia mencapai 800 ribu ton atau 17% dari cadangan timah dunia.

Sementara, kontribusi cadangan timah China terhadap dunia mencapai 23 persen, Brazil 15%, dan Australia 8%. "Timah nomor dua di dunia, no satu China, tidak ada yang bisa lawan China dan cadangan kita logam ada 800 ribu ton cadangan timah," kata dia.

Ridwan menjelaskan bahwa saat ini 91% cadangan logam timah terdapat di Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, saat ini terdapat 482 Izin Usaha Pertambangan (IUP) timah, dengan hanya 2 IUP eksplorasi dan 280 IUP operasi produksi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jika 'Harta Karun' Ini Diolah, RI Bisa Untung 16 Kali Lipat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular