RI Punya 'Harta Karun' Terbesar Ke-2 Dunia, Ada 800 Ribu Ton!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
21 June 2022 15:20
An excavator loads soil onto a truck at PT Timah's open pit mine in Pemali, Bangka island, Indonesia, July 25, 2019. REUTERS/Fransiska Nangoy
Foto: Ilustrasi: Sebuah excavator memuat tanah ke sebuah truk di tambang terbuka PT Timah di Pemali, Pulau Bangka, Indonesia, 25 Juli 2019. REUTERS / Fransiska Nangoy

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diketahui menjadi negara terbesar kedua penghasil 'harta karun' timah. Oleh karena itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku timah dunia.

Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Babel) sekaligus Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa total cadangan timah dunia saat ini mencapai 4.741.000 Ton logam. Adapun dari jumlah tersebut kontribusi cadangan timah Indonesia mencapai 800 ribu ton atau 17% dari cadangan timah dunia.

Sementara, kontribusi cadangan timah China terhadap dunia mencapai 23 persen, Brazil 15%, dan Australia 8%. "Timah nomor dua di dunia, no satu China, tidak ada yang bisa lawan China dan cadangan kita logam ada 800 ribu ton cadangan timah," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Selasa (21/6/2022).

Ridwan menjelaskan bahwa saat ini 91% cadangan logam timah terdapat di Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, saat ini terdapat 482 Izin Usaha Pertambangan (IUP) timah, dengan hanya 2 IUP eksplorasi dan 280 IUP operasi produksi.

"Ada 482 IUP komoditas timah di Babel, dengan hanya 2 IUP eksplorasi dan 280 operasi produksi tidak semua aktif operasi," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil timah kedua terbesar di dunia setelah China. 'Harta karun' timah milik Indonesia itu memang menjadi andalan Indonesia untuk diekspor.

Oleh karena itu, Menteri Bahlil menginisiasi untuk memperbesar hilirisasi timah di Indonesia. Sebab, dalam catatan Menteri Bahlil, hilirisasi timah di Indonesia baru 10% dari kegiatan ekspor timah yang dilakukan di Indonesia.

"Ingat, kita ini negara penghasil timah kedua terbesar setelah China. Tapi Indonesia juga sebagai negara eksportir timah terbesar di dunia. Karena hilirisasinya tidak lebih dari 10% jadi kita harus betul-betul membangun hilirisasi," ungkap Menteri Bahlil dalam Press Briefing di WEF Annual Meeting 2022, Davos, Swiss.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Punya 800 Ribu Ton 'Harta Karun' Terbaik Ke-2 Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular