Ini Fakta, Inggris Sebut Siap Perang Lawan Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia- Panglima baru Angkatan Darat Inggris disebut mengeluarkan seruan kepada pasukannya. Ia meminta semua tentara siap menghadapi Rusia di medan perang.
Hal itu bukan isapan jempol. Menurut BBC, Jenderal Sir Patrick Sanders, yang baru bekerja pekan lalu, benar-benar berbicara seperti itu kepada semua jajarannya dalam pesan internal.
"Invasi Rusia ke Ukraina menggarisbawahi tujuan inti kita. Untuk melindungi Inggris dan siap untuk berperang dan memenangkan perang di darat dan memperkuat persyaratan untuk mencegah serangan Rusia," katanya dikutip Selasa (21/6/2022).
"Dunia telah berubah sejak 24 Februari. Sekarang ada keharusan yang membara untuk membentuk Angkatan Darat yang mampu berperang bersama sekutu kita dan mengalahkan Rusia dalam pertempuran," tambahnya lagi.
"(Tujuan kita adalah) mempercepat mobilisasi dan modernisasi Angkatan Darat untuk memperkuat NATO dan menolak kesempatan Rusia untuk menduduki Eropa lagi... kita adalah generasi yang harus mempersiapkan Angkatan Darat untuk berperang di Eropa sekali lagi," tutupnya.
Menurut sumber pertahanan, pesan internal Kementerian Pertahanan itu sebenarnya tidak mengejutkan. Mengutip laman sama, sumber itu mengatakan ancaman disebut telah berubah semenjak Rusia menyerang Ukraina.
Jenderal Sanders sendiri adalah mantan Komandan Komando Strategis. Ia telah memimpin sejumlah operasi di Bosnia, Irak dan Afghanistan. Khusus militer, Inggris menghabiskan 2,33% produk domestik bruto (PDB). Sementara Rusia lebih tinggi sebesar 4,14%.
Sementara itu, sebagaimana dimuat Newsweek, Perdana Menteri Boris Johnson juga sempat memperingatkan bahwa perang Presiden Rusia Vladimir Putin sedang "memasuki fase baru". Putin, katanya, "tidak akan berhenti memecah Ukraina" jika pasukan Rusia belum mencapai tujuan mereka.
"Saya khawatir kita perlu menguatkan diri untuk perang yang panjang, karena Putin menggunakan kampanye gesekan, mencoba menggiling Ukraina dengan kebrutalan belaka," tulis Johnson di The Sunday Times, menurut Sky News.
"Inggris dan teman-teman kita harus menanggapi dengan memastikan bahwa Ukraina memiliki daya tahan strategis untuk bertahan dan akhirnya menang."
"Semuanya akan tergantung pada apakah Ukraina dapat memperkuat kemampuannya untuk mempertahankan tanahnya lebih cepat daripada Rusia dapat memperbarui kapasitasnya untuk menyerang," tambahnya.
Perang Rusia dan Ukraina terjadi sejak 24 Februari. Hingga empat bulan belum ada tanda-tanda perang berakhir. Belum ada komentar Rusia soal ini.
(sef/sef)