Dunia di Bibir Jurang Krisis, Lebih Ngeri dari 1998 & 2008?

Maesaroh, CNBC Indonesia
21 June 2022 14:55
Pasar Keuangan RI Terguncang_Konten
Foto: cover topik/Pasar Keuangan RI Terguncang_Konten/Aristya Rahadian


Krisis keuangan 2008-2009 dipicu oleh kredit macet di sektor properti AS (subprime mortage). Krisis tersebut kemudian menumbangkan sejumlah perusahaan seperti Lehman Brothers.

Akibat dari krisis tersebut, ekonomi AS terkontraksi 0,34% pada 2008 dan 3,07% pada 2009. Pertumbuhan ekonomi global juga menurun menjadi 2,8% pada 2008 dari 5,42% pada 2007. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri melambat menjadi 4,5% pada 2009 dari 6,1% pada 2008. Pertumbuhan Indonesia pada 2009 menjadi yang tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India.

Indonesia bisa terhindari dari perlambatan ekonomi yang dalam karena struktur ekonomi banyak didorong permintaan domestik. Inflasi juga tercatat rendah 2,78%, terendah dalam satu dekade terakhir.

Namun, Indonesia tidak kebal sepenuhnya dari goncangan global. 
Krisis di AS menjalar di tingkat global melalui sektor keuangan. Pasar keuangan Indonesia baik saham, mata uang, hingga obligasi jatuh akibat aksi jual. Sektor keuangan Indonesia terimbas besar karena derasnya arus modal ke luar (capital outflow).

Menurut Laporan Perekonomian Bank Indonesia 2008, nillai tukar rupiah mengalami tekanan depresiatif yang besar, melemah dari Rp 9.160/US$ pada Juli 2008. Pelemahan mencapai level terburuk pada bulan Desember 2008 sebesar Rp 11.238/US$, atau mengalami depresiasi sebesar 22,7% .

Sebagai upaya untuk menstabilisasi  nilai tukar rupiah,  cadangan devisa terkuras cukup dalam dari US$ 60,56 miliar pada Juli 2008 menjadi US$ 51,6 miliar dolar AS pada akhir tahun 2008.

Bailout bank saat krisis 2008/2009Foto: Bank Indonesia
Bailout bank saat krisis 2008/2009

Yield surat utang pemerintah tenor 10 tahun melambung ke level tertingginya pada Oktober 2008 ke 18,52%. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 60,73% dari posisi tertingginya pada Januari 2.830,26 menjadi 1.111,39 pada Oktober.

Krisis ekonomi 2008-2009 melahirkan sejumlah aturan dan kebijakan baru, terutama dalam pengawasan perbankan. Di antaranya adalah kenaikan penjaminan simpanan masyarakat di perbankan yang dijamin oleh LPS dari Rp100 juta menjadi Rp 2 miliar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga lahir setelah terjadinya krisis keuangan 2008/2009.

 

 

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular