Ini Dia! Jurus Baru RI Tangkal Bengkaknya Subsidi LPG 3 Kg

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Kamis, 16/06/2022 15:59 WIB
Foto: Pekerja melakukan sejumlah tahap pengisian LPG pada tabung 3 Kg di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji), Srengseng, Jakarta, Senin (15/11/2021). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dikabarkan tengah menggodok program pengalihan anggaran untuk subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (Kg) ke program percepatan penambahan pengguna kompor induksi atau kompor listrik bagi rumah tangga.

Percepatan penambahan pengguna kompor induksi diklaim dapat menekan beban subsidi LPG 3 kilogram yang semakin besar. Khususnya akibat kenaikan harga minyak mentah dunia dalam beberapa bulan terakhir ini.

"Kami menggodok program dengan pemerintah bagaimana tadinya subsidi untuk LPG bisa direalokasikan untuk mempercepat penggunaan kompor induksi baik ini untuk pembelian kompor listriknya, sehingga ada pergeseran dari LPG impor yang harganya sudah Rp 18.000 per Kg," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, di dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (15/6/2022).


Dia mencatat harga keekonomian dari pengadaan kompor listrik berkisar Rp 10.350 ekuivalen dengan pengadaan 1 Kg LPG yang senilai Rp 18.000. Artinya dengan perpindahan penggunaan kompor induksi, mak penghematan yang akan diperoleh negara cukup besar.

Darmawan bahkan menargetkan dapat menggaet konsumen baru pengguna kompor induksi sebanyak 15 juta rumah tangga. Mengingat cara tersebut juga menjadi salah satu upaya perusahaan dalam mengatasi pasokan listrik yang berlebih.

Untuk diketahui, PLN menargetkan penggunaan kompor induksi atau kompor listrik di tahun 2024 mencapai 8,5 juta. Pengguna kompor listrik akan semakin bertambah pada tahun 2030 mencapai 18,2 juta rumah tangga. Sementara, untuk menggunakan kompor listrik dibutuhkan daya sebesar 2.200 watt.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati justru belum mengetahui mengenai rencana program pengalihan subsidi LPG 3 Kg ke Kompor listrik. Oleh sebab itu, bendahara negara tersebut bakal menanyakan lebih lanjut kepada Kementerian ESDM. "Saya perlu tanya ke Kementerian ESDM," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kamis (16/6/2022).

Mengacu catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), subsidi LPG tabung 3 kg selama Januari-Maret 2022 telah mencapai Rp 21,6 triliun, naik dua kali lipat dari Rp 10,2 triliun pada periode yang sama 2021 lalu.

Adapun Data Badan Pusat Statistik (BPS) RI menunjukkan bahwa impor LPG selama Januari-Maret 2022 tercatat mencapai US$ 1,30 miliar atau sekitar Rp 18,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$), melonjak 53% dibandingkan nilai impor pada Januari-Maret 2021 yang tercatat sebesar US$ 852,9 juta.

Sebelumnya, dalam Rapat Panja bersama dengan Banggar DPR, Kepala Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribo mengatakan, pihaknya akan melakukan transformasi subsidi LPG pada tahun depan supaya lebih tepat sasaran.

"HJE LPG Rp 4.250 harga patokannya Rp 19.609 sehingga mereka menunjukan betapa besarnya beban subsidi yang akan kita lakukan. tapi ini keputusan kita bersama untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian," kata Febrio dalam Rapat Panja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (14/6/2022).

Selain itu terjadi perubahan konsumsi pada masyarakat dari LPG nonsubsidi menuju LPG 3 kilogram (Bersubsidi). Di mana kelompok masyarakat yang mampu lebih banyak menikmati LPG 3 kilogram.

"Kita juga sadar penyediaan LPG di Indonesia 80% itu berasal dari impor," katanya.

Sehingga dalam agenda transformasi subsidi LPG ditargetkan untuk lebih tepat sasaran, terintegrasi dengan kartu sembako (bansos), serta penyesuaian harga jual eceran LPG tabung 3 kilogram secara bertahap yang diselaraskan dengan kondisi perekonomian.

"Targetnya merupakan kelompok miskin dan rentan, khususnya 40% pendapatan terendah juga target jenis pekerjaan seperti usaha mikro, nelayan kecil dan petani kecil," jelasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini