Holding BUMN Pangan Minta PMN Rp 4,6 Triliun, Untuk Apa?

News - Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
15 June 2022 16:15
Warga antre untuk mendapatkan Program Pangan Bersubsidi (PPB) di RPTRA di kawasan Jakarta, Rabu (23/3/2022). Program Pangan Bersubsidi (PPB) tersebut kembali didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada Februari 2022. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Warga antre untuk mendapatkan Program Pangan Bersubsidi (PPB) di RPTRA di kawasan Jakarta, Rabu (23/3/2022). Program Pangan Bersubsidi (PPB) tersebut kembali didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada Februari 2022. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Pangan yakni ID Food meminta alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp 4,6 Triliun. Dana tersebut diperuntukkan untuk mendanai investasi hingga perbaikan struktur keuangan anggota Holding.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan menjelaskan pada tahun depan holding pangan mengajukan dua penyertaan modal. Di antaranya terdiri dari PMN tunai sebesar Rp 2 triliun dan PMN non tunai sebesar Rp 2,6 triliun.

"Pada tahun 2023 ID Food mengajukan dua penyertaan modal negara yaitu PMN tunai dan non tunai," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Rabu (15/6/2022).

Di mana PMN tunai sebesar Rp 2 triliun diperuntukkan untuk mendanai investasi dan modal kerja di anggota holding. PMN tunai juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas bisnis, meningkatkan efisiensi, serta meningkatkan kemampuan produksi.

Sementara, PMN Non tunai sebesar Rp 2,6 yang terdiri dari RDI/SLA untuk memperbaiki struktur keuangan terutama dari sisi Debt to Equity Ratio agar memberikan advantages ke sisi perbankan.

Adapun, menurutnya pemerintah menugaskan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) selaku Holding BUMN Pangan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia melalui program pemenuhan ketersediaan pangan peningkatan mutu, keterjangkauan harga dan keberlanjutan. Termasuk di dalamnya peningkatan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, serta kolaborasi untuk operasional yang bertujuan untuk pasar ekspor.

Seperti diketahui, Holding BUMN Pangan sendiri resmi diluncurkan pada Rabu (12/1) oleh Menteri BUMN Erick Thohir di kawasan Kota Tua, Jakarta. "Peluncuran holding pangan dengan merek ID Food ini bukan hanya ganti logo, tapi harus dipastikan ekosistem yang ada di BUMN mengenai rantai pasok antara grup pangan BUMN harus bisa diperbaiki dan ditingkatkan," kata Erick.

Acara peluncuran memamerkan berbagai kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, gula, daging, dan pupuk. Pemerintah menetapkan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai induk holding BUMN Pangan melalui Peraturan Pemerintah No 118 tahun 2021.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jelang Ramadan, Indonesia Impor 57 Ribu Ton Gula dari India


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading