Alert! Kasus Mati Ternak Korban Penyakit Mulut & Kuku Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah hewan ternak berkuku belah yang mati akibat penyakit mulut dan kuku terus bertambah. Demikian menurut data yang dipantau lewat aplikasi siagapmk.id.
Data aplikasi tersebut, menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri bersumber dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional ((iSIKHNAS) dilengkapi laporan pemerintah daerah.
"PMK sampai saat ini tercatat menyebar di 18 provinsi dan 180 kabupaten. Dengan rincian, jumlah hewan sakit 150.630, hewan sembuh 39.887 ekor, hewan potong bersyarat 893 ekor, hewan mati 695 ekor," kata Kuntoro Boga dalam pernyataan pers disiarkan akun Youtube Kementan, Senin (13/6/2022).
Menurut keterangan humas Kementan, data yang dipaparkan tersebut adalah berdasarkan data yang masuk siagapmk.id per hari ini, Senin (13/6/2022) pukul 12.00 WIB.
Dan, berdasarkan update data dari situs yang sama hari ini, pukul 16.15 WIB, terpantau jumlah hewan mati akibat wabah ini bertambah.
Peta Sebaran Penyakit Mulut dan Kuku Nasional menjadi sebagai berikut:
provinsi tertular: 18
kabupaten/ kota tertular: 180
sakit: 151.541 ekor
sembuh: 40.707 ekor
potong bersyarat: 895 ekor
mati: 698 ekor.
Berikut rincian sebaran PMK berdasarkan jenis hewan per Senin (13/6/2022) pukul 16.15 WIB:
(dalam ekor, sumber: siagapmk.id)
- sapi
sakit: 148.822
mati: 683
sembuh: 40.227
potong bersyarat: 891
sisa kasus: 107.021
- kerbau
sakit: 1.753
mati: 9
sembuh: 197
potong bersyarat: 1
sisa kasus: 1.546
- kambing
sakit: 445
mati: 0
sembuh: 203
potong bersyarat: 3
sisa kasus: 239
- domba
sakit: 505
mati: 6
sembuh: 64
potong bersyarat: 0
sisa kasus: 435
- babi
sakit: 16
mati: 0
sembuh: 16
potong bersyarat: 0
sisa kasus: 0
(dce/dce)