Psst! Menkes Bawa Kabar Baik Nih Soal Omicron BA.4 & BA.5 Nih

Intan Rakhmayanti & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 June 2022 17:25
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dalam konfrensi Pers Terkait Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, Kantor Presiden, 13 Juni 2022  (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dalam konfrensi Pers Terkait Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, Kantor Presiden, 13 Juni 2022 (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ancaman varian BA.4 dan BA.5, pemerintah membawa kabar baik. Tingkat penularan kedua subvarian Omicron itu diyakini tidak seganas varian Delta atau varian Omicron sebelumnya.

Berdasarkan pengamatan pemerintah, kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir memang salah satunya disebabkan oleh munculnya varian BA.4 dan BA.5. Kedua subvarian itu menjadi biang kerok lonjakan kasus.

"Kita konfirmasi bahwa kenaikan [kasus Covid-19] ini dipicu adanya varian baru," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (13/6/2022).

Budi mengatakan, tingkat penularan BA.4 dan BA.5 diperkirakan hanya sepertiga dari puncak kasus Delta dan Omicron. Pada saat itu, kasus harian akibat varian Delta mencapai 56 ribu, sementara Omicron mencapai 64 ribu per hari.

"Kasus hospitalisasi juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematian sepersepuluh dari Delta dan Omicron," jelasnya.

Hingga saat ini, setidaknya ada delapan kasus subvarian BA.4 dan BA.5. Dari delapan kasus tersebut, tiga orang yang teridentifikasi merupakan imported case dari Mauritius, Amerika Serikat (AS) dan Brasil.

Budi mengatakan, dari delapan orang yang teridentifikasi terkena BA.4 dan BA.5, hanya satu yang bergejala sedang. Satu orang tersebut mengalami gejala sedang lantaran belum menerima suntikan booster.

"Pemerintah mendorong masyarakat untuk vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah," tegasnya.

Pemerintah sendiri memperkirakan lonjakan kasus yang disebabkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi bulan depan. Perkiraan tersebut, berdasarkan pengalaman dalam menghadapi subvarian sebelumnya.

"Biasanya puncaknya tercapai satu bulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli, kita akan melihat puncak kasus BA.4 dan BA.5 ini," tegasnya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor! Kasus Harian Covid RI Dekati 1.000, Ini Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular