Kasus Omicron BA.4 & BA.5 Tembus 143 Orang, DKI Terbanyak!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
24 June 2022 17:30
Sejumlah stasiun kereta rel listrik (KRL) Commuter Line tampak ramai dengan penumpang seiring penerapan 100 persen kapasitas dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia.com, Rabu (5/12) pukul 18.00 WIB, KRL jurusan TNn Abang-Serpong maupun Tn Abang-Bogor terisi hampir penuh ketika tiba di Stasiun Tn Abang. Dengan kapasitas gerbong yang kini dapat menampung hingga 100 persen, warga tampak berdiri berdesakan saat menunggu kereta. Pengguna KRL sulit menjaga. Beberapa calon penumpang yang mendapati KRL yang datang sudah penuh, tampak ragu-ragu untuk naik. Sebagian akhirnya memutuskan menunggu kereta berikutnya. Seperti diketahui Jakarta PPKM level 2 berlaku mulai hari ini (4/1). Pemerintah kembali memperpanjang aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Bali selama 2 pekan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Suasana Penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (5/1/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan mencatat ada 143 kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Catatan otoritas kesehatan, kasus terbanyak berada di Jakarta.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengemukakan dari total angka tersebut, 98 pasien berasal dari DKI Jakarta, tiga pasien di Bali, 13 pasien di Banten, dan 29 pasien di Jawa Barat.

"Pasien subvarian BA.4 dan BA.5 yang berjumlah 143, itu laki-laki 73, perempuan ada 70. Untuk jumlah BA.4 ada 21 dan BA.5 ada 122," kata Syahril dalam konferensi pers, Jumat (24/6/2022).

Syahril mengatakan, dari total 143 kasus tersebut, sejumlah pasien baru divaksinasi dosis pertama, vaksin dosis kedua, dan ketiga. Bahkan, sebagian dari merek juga ada yang belum mendapatkan vaksinasi.

"Ada yang belum vaksinasi, ada sebanyak enam orang," kata Syahril.

Syahril mengatakan, mayoritas pasien BA.4 dan BA.5 bervariasi, ada yang bergejala ringan, bahkan ada yang tidak bergejala. Tidak ada satupun pasien yang mengalami gejala berat hingga harus menjalani perawatan secara intensif.

"BA.5 dan BA.5 hampir sama. Gejala utamanya termasuk batuk, demam, dan pilek," kata Syahril.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Psst! Menkes Bawa Kabar Baik Nih Soal Omicron BA.4 & BA.5 Nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular