Internasional

NATO Terima Alasan Erdogan Soal Finlandia & Swedia

luc, CNBC Indonesia
13 June 2022 06:10
FILE - Flags of NATO member countries flap in the wind outside NATO headquarters in Brussels, Feb. 22, 2022. As Western leaders congratulate themselves for their speedy and severe responses to Russia’s invasion of Ukraine, they’re also scratching their heads with uncertainty about what their actions will accomplish.  (AP Photo/Olivier Matthys, File)
Foto: AP/Olivier Matthys

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO menilai alasan Turki yang menolak Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut sah dan masuk akal.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam kunjungannya ke Finlandia.

"Ini adalah kekhawatiran yang sah. Ini tentang terorisme, ini tentang ekspor senjata," kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto, dilansir Reuters, Senin (13/6/2022).

Ini adalah kekhawatiran yang sah. Ini tentang terorisme, ini tentang ekspor senjata.Jens Stoltennberg, Sekjen NATO

Adapun, Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan aliansi pertahanan Barat itu pada bulan lalu, sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina. Namun mereka menghadapi tentangan dari Turki, yang menuduh mereka mendukung dan menyembunyikan militan Kurdi dan kelompok lain yang dianggap teroris.

Stoltenberg mengatakan Turki adalah sekutu utama aliansi karena lokasinya yang strategis di Laut Hitam antara Eropa dan Timur Tengah, dan mengutip dukungan yang telah diberikannya kepada Ukraina sejak Rusia mengirim pasukan ke tetangganya pada 24 Februari.

"Kita harus mengingat dan memahami bahwa tidak ada sekutu NATO yang menderita serangan teroris lebih banyak daripada Turkiye," kata Stoltenberg, menggunakan pengucapan nama negara dalam bahasa Turki, seperti yang diinginkan oleh Turki dan Presidennya, Recep Tayyip Erdogan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. AP/Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. AP/

Stoltenberg dan Niinisto mengatakan pembicaraan dengan Turki akan berlanjut tetapi tidak memberikan indikasi kemajuan dalam negosiasi.

"KTT di Madrid tidak pernah menjadi tenggat waktu," kata Stoltenberg, mengacu pada pertemuan NATO di Madrid pada akhir Juni.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Erdogan Mengancam NATO, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular