Pedagang Daging Teriak, Wabah Bikin Belanja Tukang Bakso Sepi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 10/06/2022 18:05 WIB
Foto: Penjualan daging sapi di pasaran tengah lesu akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pasar Anyar Bogor, Jumat (10/6/22). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan daging sapi di pasaran tengah lesu akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Konsumen utama komoditas ini bukan hanya dari kebutuhan rumah tangga, melainkan juga dari pedagang bakso.

"Dulu pedagang bakso sehari ada yang ambil 15 kg, 5 kg. Sekarang paling setengahnya, bahkan banyak juga yang sehari gak ambil, baru besoknya. Sepi sekarang," kata Ati, pedagang sapi di Pasar Anyar Bogor kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/6/22).

Karena sepinya pembeli dari kalangan pedagang bakso, Ia pun memutuskan untuk tidak terlalu banyak mengambil stok daging. Pasalnya, jika stok berlebih maka berpotensi mengalami kerugian yang besar.


Foto: Penjualan daging sapi di pasaran tengah lesu akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pasar Anyar Bogor, Jumat (10/6/22). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Penjualan daging sapi di pasaran tengah lesu akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pasar Anyar Bogor, Jumat (10/6/22). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

"Sapi kan nyusut, dari 10 kg hari ini besoknya paling jadi 8-9 kg, itu kan jadi kerugian kita," sebut Ati.

Nasib serupa juga dirasakan oleh pedagang lain, yakni Tisna Mintaria. Daging yang menjadi stoknya saat ini jarang habis dalam sehari. Ketika permintaan turun, harga daging juga stabil di harga yang mahal.

"Yang pusing bukan cuma saya, tapi juga bos saya di RPH juga sama. Kondisinya emang gini. Kita naikin dikit juga gak bisa, diprotes," ujarnya kepada CNBC Indonesia di lokasi yang sama.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Daging Sapi Turun Pascalebaran Haji, Tahan Berapa Lama?