
Pindad Lirik Kerja Sama dengan Perusahaan Amunisi dari Balkan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pindad tengah menjajaki kerja sama dengan Igman Bosnia dan Herzegovina, khususnya dalam pertukaran keahlian dalam produksi amunisi.
Hal itu terungkap setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Bosnia dan Herzegovina, Bisera Turkovic. Keduanya menandatangani MoU Konsultasi Politik antara Indonesia dan Bosnia dan Herzegovina.
"Saya yakin, MoU ini akan menjadi landasan yang kuat untuk memperdalam hubungan bilateral kita. Untuk mengimplementasikan MoU ini, kami berdua sepakat untuk menugaskan pejabat senior kami untuk membuat roadmap yang praktis dan konkret, yang mencakup semua pilar kerja sama," kata Retno alam konferensi pers virtual, Jumat (10/6/2022).
Selain menandatangani MoU, kedua menlu juga sepakat untuk mengintensifkan kontak business-to-business (b2b), terutama antara Kamar Dagang untuk mengidentifikasi peluang bisnis di kedua negara.
"Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti usulan kerja sama di industri strategis, antara PT Pindad dan Igman Bosnia dan Herzegovina, khususnya dalam pertukaran keahlian dalam produksi amunisi," jelas Retno.
Pindad sendiri merupakan anak usaha PT Len Industri (Persero) yang bergerak di bidang produksi peralatan pertahanan. Igman pun merupakan produsen amunisi sejak 1950 dari Bosnia dan Herzegovina.
Indonesia dan Bosnia dan Herzegovina sendiri telah mengembangkan hubungan bilateral selama hampir tiga dekade. Retno mengatakan ada peningkatan perdagangan bilateral pada semester I 2022, yakni sebesar 36% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
"Untuk melanjutkan momentum ini ke depan, kami sepakat untuk mengeksplorasi langkah-langkah dalam meningkatkan perdagangan kami untuk mencerminkan potensi kami yang sebenarnya melalui perluasan akses pasar ke komoditas utama kami," kata Retno. "Dan untuk Indonesia, saya mencari dukungan dan fasilitasi untuk pulp dan kertas, dan minyak nabati kita."
Tidak hanya itu, Retno mengatakan akan menjajaki kemungkinan bisnis Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur KPS Bosnia dan Herzegovina.
Keduanya juga membicarakan kerjasama sosial budaya dan berdua bertukar pandangan tentang berbagai tantangan dalam masyarakat multikultural, serta pentingnya mempromosikan toleransi dan rasa hormat satu sama lain.
"Oleh karena itu kami sepakat untuk melanjutkan dialog antaragama bilateral melalui Indonesia-Bosnia dan Herzegovina Bilateral Interfaith Dialogue (IBHID) dan untuk mengadakan IBHID ke-2 dalam waktu dekat," ujar Retno.
"Selanjutnya, untuk memperkuat people-to-people contact, kami sepakat untuk meningkatkan kerjasama antar universitas di kedua negara, khususnya dalam penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, energi, dan kemajuan digital," tutupnya.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live! Menlu Bicara Diplomasi Ekonomi di Tengah Krisis Global