Lebaran Bantu Penjualan Eceran April & Mei, Sandang Juaranya

10 June 2022 11:51
Penjualan eceran mencapai  rekor tertinggi sejak Mei 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ritel yang tercermin dalam Indeks Penjualan Riil mencapai 239,2 pada April 2022. Pencapaian tersebut adalah yang tertinggi sejak Mei 2019 atau dalam tiga tahun terakhir. Penjualan eceran juga diyakini akan meningkat pada Mei karena masih ada dampak Lebaran.

Bank Indonesia (BI) menyebutkan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tercatat 239,2 pada April tumbuh 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau (year-on-year/yoy). Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan pada Maret yang mencapai 9,3% yoy.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), penjualan ritel tumbuh 16,5%. Pertumbuhan tersebut melesat dibandingkan yang tercatat di Maret yakni 2,6%.

IPR pada Mei tahun ini juga memperpanjang catatan positif. Sejak November 2021, IPR selalu berada di atas 200 setelah anjlok selama periode April 2020-Oktober 2021. Sepanjang periode tersebut, IPR hanya sekali menembus 200 yakni pada Mei 2021.

Dibandingkan Maret 2022, terjadi lonjakan besar pada penjualan subkelompok sandang yakni 37%. Peningkatan secara bulanan juga terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (19,4%) dan peralatan informasi dan komunikasi (12,6%).

Peningkatan penjualan kelompok tersebut terjadi seiring dengan naiknya permintaan selama Ramadhan.  Naiknya penjualan subkelompok sandang setidaknya tercermin dari banyaknya pengunjung Pasar Tanah Abang. Selama April, pengunjung Pasar Tanah Abang mencapai 30-45 ribu orang per hari.

"Responden menginformasikan hal tersebut (kenaikan penjualan)didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, didukung kelancaran distribusi serta program diskon," tutur BI dalam laporannya.
Sebagai catatan, Ramadhan tahun ini dimulai pada 3 April dan berakhir pada 1 Mei.

Jika dibandingkan April 2021 atau periode yang sama tahun lalu, terdapat sejumlah barang yang penjualannya melambat pada April tahun ini yaitu kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, suku cadang dan aksesori, serta kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Survei BI juga memperkirakan penjualan eceran masih akan membukukan kinerja yang baik yakni menjadi 239,7 pada Mei. Namun, pertumbuhan penjualan pada Mei akan lebih rendah yakni 5,4% (yoy) dan 0,2% (mtm).

Secara bulanan, hampir semua kelompok pengeluaran mengalami penurunan penjualan pada Mei 2022. Kecuali pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan perlengkapan rumah tangga lainnya.

Secara tahunan atau dibandingkan Mei 2021, kelompok barang yang akan mengalami peningkatan penjualan adalah makanan, minuman, dan tembakau serta bahan bakar kendaraan.

Peningkatan penjualan bahan bakar sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat setelah mobilitas dilonggarkan serta tradisi mudik.
Sekitar 85 juta masyarakat Indonesia melakukan perjalanan mudik pada akhir April dan Mei pada tahun ini sehingga permintaan bahan bakar kendaraan.

Merujuk pada data BI, kelompok suku cadang dan aksesori terkontraksi 0,4% (mtm) tetapi tumbuh 1,6% (yoy) pada April tahun ini. Pada Mei 2022, kelompok tersebut diperkirakan akan terkontraksi 1,1% (mtm) tetapi tumbuh 0,3% (yoy).

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tumbuh 2,5% (mtm) dan 12,9% (yoy) pada April tahun ini. Pertumbuhan kelompok tersebut akan melandai menjadi 1,8% (mtm) dan 11,4% (yoy) pada Mei.

Kelompok bahan bakar terkontraksi 2,7% (mtm) tetapi tumbuh 39,6% (yoy) pada April tahun ini. Pada Mei 2022, kelompok tersebut diperkirakan akan terkontraksi tipis 0,1% (mtm) tetapi tumbuh melesat 39,2% (yoy)

Sementara itu, penjualan peralatan informasi dan komunikasi melonjak 12,6% (mtm) tetapi terkontraksi 18% (yoy) pada April.
Pada Mei, penjualan kelompok tersebut diperkirakan terkontraksi 11,5% (mtm) dan anjlok 20,1%.

Pada April, penjualan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya terkontraksi 2,4% dan 21% (yoy). Pada Mei tahun ini, penjualan kelompok tersebut diperkirakan terkontraksi 21,5% (yoy) tetapi tumbuh 3,1% (mtm).

Kelompok barang budaya dan rekreasi diperkiraakn terkontraksi 1,1% (mtm) dan 3,1% (yoy) pada Mei tahun ini.
Pada April, kelompok barang budaya dan rekreasi nyaris tidak tumbuh atau 0% (mtm) dan terkontraksi 3,1% (yoy).

Pada April, penjualan sandang tumbuh 37% (mtm) dan 26,9% (yoy). Penjualannya diperkirakan akan terkontraksi 16,8% (mtm) dan 10,9% (yoy) pada Mei tahun ini. Penurunan terjadi seiring dengan meredanya permintaan pasca Lebaran.

Dari sisi harga, survei BI memperkirakan tekanan inflasi pada Juli dan Oktober 2022 (3 dan 6 bulan mendatang) meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli diperkirakan mencapai 141,7 sementara pada Oktober sebesar 141,7 dan 137,5. IEH meningkat dibandingkan 135,6 dan 129,8 pada bulan sebelumnya.
"Responden menyatakan peningkatan didorong oleh kenaikan harga bahan baku disertai dengan kenaikan harga BBM dan distribusi barang yang tidak lancar akibat cuaca.


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenaikan BBM di Depan Mata, Bos Ritel Mulai Nyetok Barang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular