Seperti Idul Fitri, Idul Adha Berpotensi Beda Tanggal Lho...

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 09/06/2022 12:50 WIB
Foto: Perbedaan ini disebabkan karena adanya dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H berpotensi terjadi perbedaan. Perbedaan ini dikarenakan ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia.

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebut, Iduladha kali ini memiliki potensi perbedaan, yakni pada tanggal 9 Juli dan 10 Juli 2022.


"Ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia, yaitu Kriteria Wujudul Hilal dan Kriteria Baru MABIMS," kata Thomas dalam keterangan resmi, Kamis (9/6/2022).

"Kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari." jelasnya.

Kriteria Baru MABIMS, Thomas menjelaskan, kriteria ini mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal, yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat, dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam.

Potensi perbedaan ini bisa dijelaskan dengan analisis garis tanggal, seperti pada gambar berikut:

Foto: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi Hari Iduladha 1443 H berpotensi akan terjadi perbedaan. Ist

Garis tanggal Wujudul Hilal (antara arsir merah dan putih, gambar atas) melintas di selatan Indonesia. Sementara garis tanggal Kriteria Baru MABIMS (antara arsir hijau dan merah, gambar bawah) melintas jauh di sebelah barat Indonesia.

"Pada saat Maghrib, 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi. Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022, dan Iduladha jatuh pada 9 Juli 2022. Sedangkan hari libur nasional yang menyatakan Iduladha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 masih didasarkan pada kriteria lama MABIMS, yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam," jelas Thomas.

"Hal ini dikarenakan agenda libur nasional masih mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditetapkan pada tahun 2021. Sedangkan kriteria MABIMS ini baru ditetapkan pada tahun 2022," lanjut Thomas.

Thomas menjelaskan, jika mengacu pada garis tanggal Kriteria Baru MABIMS, menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

"Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022," tambahnya.

"Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya akan diinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama." jelasnya.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada 6 Juni 2025