
Wabah Penyakit di Idul Adha: Harga Sapi Kini Tembus Rp30 Juta
Pedagang sapi dihadapkan pada posisi serba sulit akibat mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) jelang Idul Adha.

Pedagang menarik sapi dari kandang di tempat penjualan Sapi kurban di Kawasan Pasar Gembrong Bassura, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2022). Pedagang juga menunjukkan kondisi kuku sapi yang sehat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Selain karena pasokan sapi dari Jawa Timur dihentikan sementara sehingga berdampak pada merosotnya stok sapi, keresahan lainnya yakni harga jual sapi yang bakal mengalami kenaikan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Yusuf salah satu pedagang sapi musiman ini mengatakan "PMK ini membawa dampak serius bagi kita penjual karena pasokan dan pengiriman Sapi agak telat" meski begitu kondisi ini juga ia syukuri karena sapi sapi yang datang sudah pasti sehat dan selektif. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi menjelaskan harga timbang sapi hidup sebelum mewabahnya penyakit PMK ini Rp 55 - 60 ribu per kilogram, sementara untuk kambing dan domba itu Rp 70 - 80 ribu per kilogram. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Harga sapi bobot 380-500 kilogram seharga Rp 33 jutaan. Sedangkan bila melihat di toko online seperti tokopedia harga sapi 470 kg, harganya Rp 28.7 juta, sedangkan bobot 700 kg dijual Rp 32 juta. Namun ada juga sapi yang harganya Rp 20-an juta dengan hanya bobot 300-324 kg (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Penanggungjawab Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) seluruh kabupaten tersebut mengatakan penyakit mulut dan kuku atau PMK menyerang hewan berkuku genap atau terbelah seperti sapi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pekerja menarik sapi dari kandang di tempat penjualan Sapi kurban di Kawasan Pasar Gembrong Bassura, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ciri-ciri ternak terkena PMK teracak atau kuku kaki terlihat ada nodul dan akan mengalami kepincangan hingga kadang kuku terkelupas dan sapi ambruk, sapi gemetaran atau tremor. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)