
Ada Titik Cerah, Kontraksi Ekonomi Jepang Mulai Menciut

Sejumlah Ekonom memperkirakan ekonomi Jepang akan tumbuh positif di kuartal II tahun. Optimisme ini timbul karena konsumen mendapatkan kembali kepercayaan diri untuk membelanjakan uang setelah pencabutan pembatasan mobilitas.
The Japan Center for Economic Research (JCER) memperkirakan ekonomi Jepang diperkirakan tumbuh 1,3% yoy pada kuartal II tahun ini.
"Kami berharap PDB akan rebound di kuartal II tahun ini karena konsumsi rumah tangga yang membaik meskipun lonjakan inflasi akan membatasi PDB," tutur Robert Carnell, analis dari ING, seperti dikutip dari AP.
Dibukanya kembali pariwisata juga diharapkan mampu mempercepat gerak perekonomian Negara Matahari Terbit.
Namun, sejumlah risiko masih mengintai. Berdasarkan laporan ekonomi yang diperbarui pada hari ini, Rabu (8/6/2022), risiko utama telah bergeser dari pandemi ke inflasi yang disebabkan kenaikan biaya dan diperburuk oleh nilai mata uang yang merosot.
Artinya, ada dampak lanjutan dari perang Rusia di Ukraina dan perlambatan yang perlu dikhawatirkan.Penurunan yen membuat harga barang impor menjadi lebih tinggi.
Di sisi lain, Pada Selasa (7/6/2022) Gubernur bank sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa pelemahan yen bermanfaat bagi perekonomian Jepang, selama pergerakan mata uang tidak terlalu tajam.
Sejauh ini, Bank of Japan bertahan dengan sikap kebijakan dovish yakni membiarkan suku bunga ultra-rendah untuk mendukung perekonomian. Langkah ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi beberapa negara di mana bank sentral memilih menaikkan suku bunga untuk mendinginkan inflasi.
Jepang mencatatkan inflasi di bulan April 2022 sebesar 2,5%. Untuk mengurangi dampak inflasi, pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida pada Selasa (17/5/2022) menyetujui program bantuan fiskal senilai 2,7 triliun yen atau sekitar Rp307 triliun.
Bantuan termasuk subsidi bensin dan pemberian uang tunai kepada keluarga berpenghasilan rendah.
Untuk membantu warga Jepang, Bank of Japan juga melawan tren pengetatan global dengan menjaga biaya kredit pada level terendah untuk bisnis dan rumah tangga.
Semua kebijakan tersebut diharapkan bisa mengerek kembali pertumbuhan ekonomi Jepang ke zona positif di kuartal dua tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)

Trump Kembali Ejek PLTB, Sebut Kincir Angin Proyek Tipu-tipu

Potret 'Neraka Bocor' di AS, Warga Menjerit-Suhu Tembus Rekor

Tanda-Tanda Anak Psikopat, Gejalanya Bisa Dikenali sejak Usia 2 Tahun

Potret Sederet Tokoh & Pejabat Melayat ke Rumah Duka Kwik Kian Gie

Pulau Berlapis Emas Ada di Indonesia, Bikin Heboh Asing

Bukan Thailand-Kamboja, Perang Baru Pecah di Perbatasan 2 Negara Ini

Internet Murah 100 Kali Lebih Cepat dari Starlink Bikin Heboh
