Internasional

Awas PD 3! AS Ancam Korut jika Tetap Nekat Uji Coba Nuklir

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 07/06/2022 14:10 WIB
Foto: Dalam foto yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan melalui Yonhap ini, sebuah rudal ditembakkan selama pelatihan bersama antara AS dan Korea Selatan di lokasi yang dirahasiakan di Korea Selatan, Senin, 6 Juni 2022. (South Korea Defense Ministry/Yonhap via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman mengatakan akan ada tanggapan yang kuat dan jelas dari negaranya, Korea Selatan (Korsel), dan dunia jika Korea Utara (Korut) tetap melakukan uji coba nuklir.

"Setiap uji coba nuklir akan sepenuhnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (dan) akan ada tanggapan cepat dan kuat terhadap uji coba semacam itu," katanya pada konferensi pers di Seoul, Selasa (7/6/2022), dilansir dari Reuters.

"Saya percaya bahwa tidak hanya ROK (Republik Korea, nama resmi Korsel), Amerika Serikat dan Jepang, tetapi juga seluruh dunia akan meresponsnya dengan cara yang sama, dengan cara yang kuat dan jelas," tambahnya.


Setiap uji coba nuklir akan sepenuhnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (dan) akan ada tanggapan cepat dan kuat terhadap uji coba semacam itu.Wendy Sherman, Wakil Menteri Luar Negeri AS

"Kami siap dan ... kami akan melanjutkan diskusi trilateral kami (dengan Korea Selatan dan Jepang) besok."

Pernyataannya muncul setelah pasukan Korsel dan AS menembakkan delapan rudal permukaan-ke-permukaan (surface-to-surface) pada Senin (6/6/2022) pagi di lepas pantai Timur Korsel. Kegiatan ini dilakukan sebagai tanggapan atas rentetan rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan oleh Korut pada Minggu (5/6/0222).

Selama beberapa minggu terakhir, otoritas pemerintah AS dan Korsel serta pakar Korut mengatakan ada tanda-tanda konstruksi baru di Punggye-ri, satu-satunya situs uji coba nuklir Korut yang diketahui. Dikatakan juga Pyongyang dapat segera menguji bom. Korut sendiri belum pernah melakukan uji coba bom nuklir sejak 2017.

Dalam foto yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan melalui Yonhap ini, sebuah rudal ditembakkan selama pelatihan bersama antara AS dan Korea Selatan di lokasi yang dirahasiakan di Korea Selatan, Senin, 6 Juni 2022. (South Korea Defense Ministry/Yonhap via AP)

Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi mengatakan pekerjaan pembangunan Korut memperluas fasilitas utama di fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon.

Di sisi lain, Korut kini tengah menderita akibat wabah Covid-19 selama sebulan terakhir. Meski begitu, negara tertutup ini belum mengkonfirmasi jumlah total orang yang dites positif terkena virus corona, dengan para ahli mengatakan angka yang diumumkan mungkin kurang dilaporkan.

Pyongyang sejauh ini menolak bantuan apa pun yang ditawarkan oleh Washington dan Seoul, bahkan ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan situasi Covid-19 di sana semakin buruk.

"Korsel dan Amerika Serikat dan lainnya telah menawarkan tanggapan kemanusiaan yang belum diterima, tetapi kami berharap (pemimpin Korea Utara) Kim Jong Un akan fokus membantu rakyatnya menghadapi tantangan Covid-19 ini yang kita miliki semua dihadapi dan akan kembali ke meja perundingan daripada mengambil tindakan provokatif dan berbahaya dan destabilisasi," kata Sherman.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS-Rusia Pimpin Nuklir Dunia, Asia Mulai Ngebut