
Ada Ancaman Nuklir Korut, Pejabat AS Datang ke Korsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman nuklir dari Korea Utara (Korut) tampaknya menjadi perhatian khusus Amerika Serikat (AS). Hal itu dibuktikan dengan kedatangan utusan Negeri Paman Sam ke Korea Selatan.
Kedatangan utusan AS pada Senin (18/4/2022) bertujuan untuk membahas ancaman peningkatan aktivitas peluncuran rudal oleh Pyongyang. Hal itu termasuk kemungkinan dimulainya kembali uji coba nuklir.
Sebelumnya, pada Sabtu (16/4/2022), Korut melakukan uji coba rudal yang disebut bakal berperan dalam peluncuran senjata nuklir taktis.
Perwakilan Khusus AS Sung Kim dan wakilnya, Jung Pak, akan bertemu dengan pejabat Korea Selatan, termasuk utusan nuklir Noh Kyu-duk, dalam kunjungannya yang berlangsung selama 5 hari.
Berdasarkan laporan kantor berita Yonhap, seperti dikutip Reuters, pada saat kedatangan, Kim mengatakan kepada wartawan bahwa dia berada di Seoul untuk melanjutkan "koordinasi yang erat" mengenai perkembangan Korea Utara.
Dia mengatakan pihaknya terbuka untuk pembicaraan dengan Korea Utara kapan saja dan tanpa prasyarat. Hanya saja, Pyongyang sejauh ini menolak tawaran itu dan justru menuduh Washington mempertahankan kebijakan bermusuhan seperti sanksi dan latihan militer.
Media Korea Selatan juga melaporkan bahwa Kim juga diperkirakan akan bertemu dengan tim transisi untuk Presiden terpilih Yoon Suk-yeol, yang akan menjabat pada Mei.
Namun, seorang juru bicara tim mengatakan tidak ada pertemuan yang dikonfirmasi antara Yoon dan Kim, dan tidak dapat segera mengkonfirmasi apakah utusan itu akan bertemu dengan pejabat transisi lainnya.
Adapun, kedatangan kedatangan utusan AS kali ini bertepatan dengan dimulainya latihan militer gabungan tahunan selama 9 hari oleh pasukan AS dan Korea Selatan. Adapun, latihan itu tidak akan melibatkan manuver lapangan oleh pasukan.
Korut pun sempat mengecam latihan gabungan tersebut karena menilainya sebagai latihan untuk perang yang mengancam negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korsel Minta Nuklir AS Ada di Negaranya, Persiapan Perang?