
Kim Jong Un Cek Uji Coba Rudal Canggih, Bersiap Perang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengamati uji tembak senjata berpemandu taktis jenis baru yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nuklir negara itu, menurut laporan kantor berita negara KCNA pada Minggu (17/4/2022).
Laporan itu muncul di tengah rencana Korut segera melanjutkan uji coba nuklir menurut pejabat Korea Selatan (Korut) dan AS. Ini terjadi setelah Kim melanggar moratorium yang diberlakukan sendiri pada pengujian rudal balistik antarbenua (ICBM) Maret lalu.
Militer Korsel mengatakan telah mendeteksi dua proyektil yang diluncurkan dari pantai timur Utara menuju laut pada Sabtu. Proyektil terbang sekitar 110 km (70 mil) dengan puncak 25 km dan kecepatan maksimum kurang dari 4 Mach, menunjukkan bahwa itu adalah rudal jarak pendek.
Laporan KCNA tidak memberikan rincian tentang peluncuran itu tetapi mengaitkannya dengan tujuan nuklir Korut.
"Sistem senjata berpemandu taktis tipe baru ... sangat penting dalam meningkatkan daya tembak unit artileri jarak jauh garis depan secara drastis dan meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian nuklir taktis," kata KCNA, seperti dikutip Reuters.
"Kim memberikan instruksi penting untuk lebih membangun kemampuan pertahanan dan kekuatan tempur nuklir negara itu."
Korut telah mengembangkan rudal balistik jarak pendek (SRBM) yang menurut para analis dirancang untuk menghindari pertahanan rudal dan menyerang sasaran ke Korsel.
Pejabat AS dan Korsel sendiri telah mencatat aktivitas di situs Punggye-ri yang bisa menjadi persiapan untuk tes rudal, meskipun waktu dan sifatnya tidak jelas.
Pada awal 2017, Badan Intelijen Pertahanan AS menilai bahwa Korea Utara mampu membuat miniatur senjata nuklir di seluruh spektrum misilnya, dari SRBM hingga ICBM.
Kim Jong Un pada Januari 2021 mengatakan negara itu mampu "meminimalkan, meringankan dan menstandarisasi senjata nuklir dan menjadikannya senjata taktis". Dia juga menguraikan tujuan mengembangkan senjata lain seperti rudal hipersonik dan satelit mata-mata, yang telah diuji tahun ini.
Sementara pada tanggal 5 April, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Kim, mengatakan Korut menentang perang tetapi akan menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Korsel jika diserang. Ini jadi peringatan yang ditujukan kepada Yoon Suk-yeol, presiden baru Korsel dari partai konservatif.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Siapkan 'Kereta Kiamat' Peluncur Nuklir, Dunia Heboh!