
Harga Cabai Pedas Banget, Rp 100 Ribu Sekilo!

Selain persoalan cuaca, Hamid menjelaskan lonjakan harga cabai juga disebabkan produktivitas tanah yang rendah. Ribuan hektare tanah yang digunakan untuk menanam cabai sudah "sakit" karena sudah digunakan berulang-ulang.
"Kesuburannya rendah jadi mau dipupuk seperti apa ya tidak mampu menumbuhkan tanaman dengan baik," tutur Hamid.
Hamid mengingatkan tanah yang "sakit" ini akan menjadi persoalan serius karena bisa mengganggu produktivitas cabai ke depan. Terlebih, tanaman cabai di Indonesia sangar rentan terhadap hama, termasuk antraknosa.
Akibat dari cuaca dan hama, pada tahun ini dari sekitar 5.000 hektare tanah di Tuban, tidak sampai 1.000 hektare yang bisa menghasilkan cabai dalam kualitas baik.
"Biasanya mereka panen 15 kali sekarang cuma 6 kali,"ujar Hamid.
Persoalan lain yang membuat harga cabai kerap melonjak adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian. Padahal, perkembangan dunia pertanian, termasuk hama, terus berkembang.
"SDM pertanian kita juga tidak berkembang. Pengetahuannya itu-itu saja. Padahal selalu ada perkembangan," ujarnya.
Terbatasnya SDM juga menjadi salah satu sebab produksi cabai cenderung stagnan. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi cabai rawit hanya naik tipis dari 1,34 juta ton pada 2018 menjadi 1,51 juta ton pada 2020. Sementara itu, produksi cabai besar stagnan dalam kurun waktu 2017-2019.
Lonjakan harga cabai kerap terjadi di Indonesia. Harga cabai bahkan pernah melonjak hingga di atas Rp 100 rbu per kg pada 2010, 2016, awal 2017, ataupun 2021.
Dengan peran strategisnya sebagai bumbu utama masakan Indonesia, harga cabai kerap naik baik karena meningkatnya permintaan atau merosotnya pasokan.
Lonjakan harga akibat permintaan biasanya menjelang Lebaran. Kenaikan harga karena berkurangnya pasokan biasanya terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun karena ada gangguan cuaca.
Pada 2021, misalnya, harga cabai sudah menjulang di awal tahun hingga menembus Rp 78.000/kg mengikuti pola historisnya. Harga cabai rawit kemudian melandai dan ada di titik terendah di bulan September di kisaran Rp 35.000/kg. Harga cabai rawit merah melonjak kembali menjelang akhir tahun. Di bulan Desember 2021, harga cabai menembus Rp 100.000/kg. Di beberapa pasar di Jakarta, harga cabai rawit bahkan menembus Rp 125.000/kg.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]