Perang Rusia Ukraina Masih Ngeri, Kyiv Dirudal Putin Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia kembali dikabarkan menyerang Kyiv, ibu kota Ukraina. Ini terjadi pasca berminggu-minggu Kremlin menarik diri dari menyerang Ukraina Tengah dan mengaku akan fokus ke Ukraina Timur.
Mengutip Reuters, serangan terjadi Minggu (5/6/2022) waktu setempat. Rudal jelajah ditembak dari Laur Kaspia dan menghancurkan fasilitas perbaikan kereta api di Kyiv.
"Asap gelap membumbung ke langit di atas pinggiran timur Kyiv," tulis media itu mengutip Walikota Vitali Klitschko, Senin.
"Setidaknya satu orang dirawat di rumah sakit meskipun tidak ada kematian yang segera dilaporkan."
Menurut militer Ukraina, ini bukan rudal pertama hari itu. Pertahanan juga menembak jatuh satu rudal yang masuk sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Satu rudal lain juga disebut terbang ke Kyiv dengan posisi "sangat rendah" di atas pembangkit listrik tenaga nuklir utama di wilayah Mykolaiv selatan. Pernyataan disampaikan operator tenaga nuklir BUMN Ukraina, Energoatom di Telegram.
Kepala Kereta Api Ukraina, Oleksandr Kamyshin mengatakan setidaknya empat rudal telah menabrak fasilitas perbaikan kereta api Darnytsia di timur Kyiv. Menurutnya, tidak ada alat militer di lokasi tersebut.
"Target mereka (Rusia) adalah ekonomi dan penduduk sipil," katanya dilaman yang sama.
Sementara itu, kengerian diutarakan warga Kyiv Kostyantyn Nikitenko, yang tinggal di dekat lokasi serangan. Ia mengatakan bahwa dia segera berlindung di koridor apartemennya ketika mendengar beberapa ledakan kuat.
"Setiap 10-30 detik ledakan berikutnya datang. Dengan setiap ledakan baru, itu semakin kuat, dan saya mendapat kesan bahwa itu semakin dekat,"katanya, menambahkan melihat asap hitam setinggi 100 meter muncul.
"Sudah lama tidak ada serangan di Kyiv ... Tapi ini adalah pengingat bahwa perang masih berlangsung."
Menurut data awal Angkatan Udara Ukraina, Rusia meluncurkan rudal dari pesawat Tu-95 dari Laut Kaspia. Selain Kyiv serangan juga masih gencar dilakukan Rusia di Ukraina Timur, Donetsk, semalam.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu. Akibatnya Eropa mengalami krisis pengungsi terbesar pasca Perang Dunia 2. Perang juga menyebabkan lonjakan harga energi dan kelangkaan pangan.
(sef/sef)