Internasional

China Obral Kredit Proyek Infrastruktur Rp 1.700 Triliun

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
02 June 2022 14:10
A general view of the Hong Kong-Zhuhai-Macau bridge after its opening ceremony in Zhuhai, China October 23, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: Jembatan Terpanjang di Dunia Penghubung Hong Kong-Makau-Zhuhai (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China berencana untuk meluncurkan jalur kredit bernilai US$ 120 miliar atau sekitar Rp 1.700 triliun untuk membangun proyek infrastruktur. Hal ini untuk menggenjot perekonomian yang sebelumnya terdampak pandemi Covid-19.

Mengutip AFP, kebijakan ini dirilis dalam pertemuan Dewan Negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) LI Keqiang pada Rabu, (1/6/2022). Li sendiri pekan lalu menyerukan ekspansi "wajar" pada kuartal kedua untuk mengejar pertumbuhan ekonomi di angka 5,5%.

"Hal ini diperlukan untuk meningkatkan jalur kredit bank kebijakan sebesar 800 miliar yuan (US$ 120 miliar)," lapor lembaga penyiaran China, CCTV.

Beberapa ahli menuturkan bahwa kebijakan ini akan membantu pemerintah provinsi mencocokkan pernyataan Beijing yang memang membantu mendorong pertumbuhan. Dua peneliti ANZ, Betty Wang dan Zhaopeng Xing, menyatakan pembangunan ini dapat menggenjot aktivitas bisnis di Negeri Tirai Bambu dalam jangka panjang.

"Ini akan memberikan dukungan jangka panjang untuk berbagai proyek infrastruktur. Pada gilirannya itu akan menggerakkan aktivitas bisnis di sepanjang rantai pasok," tulis keduanya dalam sebuah laporan yang dirilis Kamis (2/6/2022).

Adapun gelombah wabah virus terbaru adalah yang terburuk di China sejak awal pandemi. Penularan ini bahkan menyebabkan pusat bisnis utamanya Shanghai ditutup selama dua bulan.

Pandemi Covid-19 ini pun sempat membuat perbankan China mengalami banjir likuiditas. Bahkan, suku bunga pinjaman di negara itu sempat mendekati nol.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Dorong Fintech P2P Kolaborasi dengan Asuransi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular