
Perubahan Iklim Mengancam, Begini Target Produksi Pangan 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat pagu indikatif sebesar Rp13,72 triliun untuk tahun anggaran 2023. Lebih rendah dari pagu tahun 2022 yang sebesar Rp14,7 triliun.
Dimana, Kementan menargetkan, produksi komoditas pangan tahun 2023 adalah:
- padi 55,39 juta ton
- jagung 23,21 juta ton
- kedelai 550 ribu ton
- bawang merah 1,71 juta ton
- cabai 2,93 juta ton
- bawang putih 45,45 ribu ton
- tebu 37,15 juta ton atau setara 2,6 juta ton gula kristal putih (GKP)
- kopi 819,95 ribu ton
- kakao 782,01 ribu ton
- daging sapi/ kerbau 465,15 ribu ton
- kelapa 2,99 juta ton.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, fenomena perubahan iklim masih jadi salah satu faktor berpengaruh bagi sektor pertanian di Indonesia sampai akhi 2022.
"Berdasarkan laporan BMKG terbaru, sebanyak 24,56% wilayah Indonesia sudah mengalami musim kemarau," kata Syahrul saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Kamis (2/6/2022).
Yaitu di Aceh bagian utara dan timur, pesisir utara Banten, pesisir utara Jawa Barat, sebagian Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah, sebagian Bali, sebagian besar NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat bagian timur, Sulawesi Tengah bagian barat, Sulawesi Utara bagian selatan, Papua Barat bagian utara.
"Untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim sampai akhir tahun dan mengamankan produksi pangan, Kementan sudah menyiapkan langkah adaptasi dan mitigasi. Meliputi pengembangan sumber air alternatif, seperti embung, perbanyakan benih terutama varietas tahan kekeringan dan banjir," kata Syahrul.
Untuk strategi mitigasi, lanjut dia, dengan pengembangan kawasan kebun pengarangan dengan tanaman kelapa, mangga, juga kopi.
"Melakukan rehabilitasi lahan kritis dalam mengurangi pemanasan global dengan tanaman buah-buahan. Lalu mengurangi food losses untuk menekan emisi gas rumah kaca," kata Syahrul.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Krisis Pangan, Produksi Beras RI Ternyata Turun Terus
