Shanghai Mulai Santai dari Covid, Ekonomi China akan Bangkit?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 01/06/2022 17:30 WIB
Foto: REUTERS/ALY SONG

Jakarta, CNBC Indonesia - Shanghai akhirnya melonggarkan berbagai pembatasan terhadap virus Covid-19. Ini dilakukan setelah dua bulan menerapkan kebijakan penguncian wilayah alias lockdown.

Adapun, kebijakan ini sendiri telah memporak-porandakan ekonomi China. Pusat komersial berpenduduk 25 juta orang ini ditutup sebagian mulai akhir Maret, ketika varian virus Omicron mulai merebak.

Sementara itu, setelah beberapa aturan secara bertahap dilonggarkan, pihak berwenang pada hari Rabu mulai mengizinkan penduduk di daerah yang dianggap berisiko rendah untuk bergerak bebas di sekitar kota.


"Rasanya seperti kita semua telah melalui banyak trauma, trauma kolektif," kata Grace Guan yang dikutip dari AFP, Rabu (1/6/2022).

Warga Shanghai berusia 35 tahun tersebut mengatakan dia keluar pada tengah malam ketika pembatasan mereda dan melihat beberapa orang berkumpul di jalan sambil minum bir, beberapa duduk bersama di atas selimut yang diletakkan di trotoar.

"Sekarang rasanya seperti Tembok Berlin runtuh," ujarnya.

Pada Rabu pagi, para komuter masuk ke stasiun kereta bawah tanah dan gedung perkantoran, memindai kode QR yang menyatakan bahwa mereka bebas virus.

Warga berkumpul dalam kelompok kecil untuk mengobrol di taman, sementara pelanggan bertopeng memadati salah satu jalan utama di distrik perbelanjaan Shanghai.

Sehari sebelumnya, banyak penghalang berwarna kuning cerah yang menutupi gedung-gedung dan blok-blok kota selama berminggu-minggu diruntuhkan. Wakil Walikota Zong Ming mengatakan bahwa pelonggaran akan berdampak pada sekitar 22 juta orang di kota.

Mal, toko serba ada, apotek, dan salon kecantikan akan diizinkan beroperasi dengan kapasitas 75 persen. Sedangkan taman dan tempat indah lainnya akan dibuka kembali secara bertahap.

Namun demikian, untuk tempat umum seperti bioskop dan pusat kebugaran masih tetap tutup. Begitu juga dengan sekolah dan perlahan akan dibuka kembali secara sukarela.

Menurut salah satu pejabat, layanan bus, kereta bawah tanah dan feri juga akan dibuka. Sementara, layanan taksi dan mobil pribadi akan diizinkan di daerah berisiko rendah, memungkinkan orang untuk mengunjungi teman dan keluarga di luar distrik mereka.

"Ini adalah momen yang telah kami nantikan sejak lama," kata pemerintah kota Shanghai dalam sebuah pernyataan di media sosial.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gelombang Panas di Beijing, Pemerintah Keluarkan Peringatan