Internasional

Jangan Kaget, Australia Jadi Korban Baru Perang Rusia-Ukraina

Tommy Patrio Sorongan & Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Rabu, 01/06/2022 06:42 WIB
Foto: AFP/CPL ROBERT WHITMORE

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina telah berdampak ke negara lain. Setelah India dan Belanda yang terdampak karena berbagai alasan, kini Australia juga kena imbasnya.


Adapun pengaruh yang dialami Australia dari perang tersebut adalah Eropa mulai membidik suplai gas mereka. Itu diyakini membuat pasokan dalam negeri Canberra terancam.

Hal ini menyusul terkait kebijakan larangan impor gas Rusia yang diberlakukan negara-negara Eropa sebagai sanksi serangan Moskow ke Ukraina, sehingga Eropa kini mengincar Australia sebagai suplai gas.

Dalam sebuah analisa, analis dari Credit Suisse, Saul Kavonic, menyatakan Eropa kemungkinan besar akan mengambil banyak pasokan dari Australia. Diketahui, Rusia sebelumnya memasok hingga 40% kebutuhan gas negara itu.

"Eropa mengambil semua volume cadangan LNG di luar sana dan setiap kapasitas regas LNG terapung cadangan. Jadi tidak ada kapasitas cadangan regas yang tersisa untuk Australia," kata Kavonic dikutip Reuters, Rabu (1/6/2022).

Meskipun Australia adalah pengekspor LNG terbesar di dunia, ladang gas utamanya jauh dari Sydney dan Melbourne dan kota-kota besar lainnya di tenggara. Sebagian besar produksinya gas itu pun terikat pada kontrak dengan pengguna Asia.

Regulator persaingan Australia sebelumnya memperingatkan bahwa dengan situasi ini, tanpa impor LNG, pasar tenggara akan menghadapi kekurangan dari musim dingin 2024.

"Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa pada tahun 2026 atau 2027, kami memperkirakan kekurangan di seluruh pantai timur," Komisaris Komisi Konsumen dan Persaingan Australia Anna Brakey mengatakan pada konferensi di bulan Maret.

Sementara itu, Eropa sendiri saat ini disebut-sebut berusaha mengambil unit penyimpanan terapung dan regasifikasi (FSRU) yang diperlukan untuk mengubah LNG menjadi gas. Terbaru, perusahaan penyedia FSRU Hoegh telah mengumumkan dua komitmen FSRU untuk utilitas Jerman RWE.

Negara-negara Eropa sendiri hingga saat ini masih berniat untuk menghentikan aliran gas yang biasa didapatkan dari Moskow. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap langkah Rusia yang menyerang tetangganya, Ukraina.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Masuki Wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah