AS Ogah Kasih Senjata Ini, Ukraina Kibarkan Bendera Putih?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Rabu, 01/06/2022 07:00 WIB
Foto: REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) telah memasok ribuan rudal anti-pesawat portabel Stinger, rudal anti-tank Javelin, drone canggih dan artileri lapangan untuk pasukan Ukraina. Meski begitu, ada satu senjata yang tidak akan dipasok oleh Pemerintah AS

Washington menegaskan tidak akan mengirim sistem roket yang bisa melesat hingga ke Rusia. Ini sekaligus menampik isu yang memprediksi bahwa Washington akan menyediakan senjata tersebut untuk Ukraina melawan Rusia.


Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Presiden AS Joe Biden, di mana dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak berencana untuk mengirim roket ke Ukraina yang bisa mencapai wilayah Rusia.

"Saya tidak akan mengirim apa pun yang bisa menembak ke Rusia," kata Biden, dikutip dari CNN International, Rabu (1/6/2022).

Sebagai informasi, Ukraina memang sedang mencari Multiple Launch Rocket System (MLRS) yang dapat menembakkan rentetan roket dengan jangkauan ratusan kilometer. Pemerintah Ukraina telah mendesak Barat untuk menyediakan lebih banyak senjata jarak jauh untuk mengubah gelombang perang yang sekarang memasuki bulan keempat.

Pernyataan ini pun didukung pemerintahan Biden yang menyatakan sedang bersiap untuk meningkatkan jenis persenjataan yang diminta oleh Ukraina.

Namun, kala itu pemerintah Biden juga ragu apakah perlu mengirim sistem persenjataan tersebut di tengah kekhawatiran yang muncul di Dewan Keamanan Nasional bahwa Ukraina dapat menggunakan senjata baru untuk melakukan serangan langsung ke Rusia.

Merespons kabar tersebut, Rusia langsung memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan 'melewati garis merah' jika memasok sistem persenjataan ke Ukraina.

Sementara itu, Alexey Arestovych, penasihat presiden Ukraina menilai kemenangan militer melawan Rusia "tidak mungkin" jika Amerika Serikat menahan pasokan artileri jarak jauh. Menurutnya, senjata itu sangat penting untuk nasib Ukraina dan kemerdekaannya.

Dia menambahkan bahwa sejumlah kecil sistem senjata-sedikitnya 20-akan menjadi "pengubah permainan" dalam konflik dengan Rusia. Pasalnya, hal itu akan memungkinkan pasukan Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan jarak jauh Rusia.

"Tanpa MLRS, kami mungkin bisa menstabilkan garis depan, tapi kami akan kehilangan Kherson, Luhansk, Donetsk, dan bagian dari wilayah Zaporizhzhia," katanya.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Stop Kirim Senjata Ke Ukraina, Zelenskyy Ajak Diskusi