
Jokowi Susun Neraca Komoditas, Sembako Ini yang Banyak Impor

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia yang kaya akan hasil alam, tetapi sejumlah bahan pangan masih bergantung pada negara lain. Akibatnya neraca dagang bahan pangan menjadi defisit.
Seperti daging hewan sepanjang Januari hingga Maret 2022 mencatatkan defisit US$ 164,5 juta atau Rp 2,39 triliun (kurs=Rp 14.500/US$). Begitu juga dengan gandum-ganduman yang defisit hingga Rp 16,96 triliun. Bahkan, beras yang jadi makanan pokok orang Indonesia mengalami defisit hingga Rp 294,72 miliar.
Adapun untuk bahan pangan ikan dan udang mengalami surplus senilai Rp 12,32 triliun. Berikut beberapa neraca bahan pangan Indonesia yang dihimpun oleh Tim riset CNBC Indonesia:
Bahan Pangan | Impor (US$ juta) | Ekspor (US$ juta) | Neraca (US$ juta) | |
1 | Daging hewan | 168.3 | 3.8 | -164.5 |
2 | Ikan dan udang | 93.5 | 944.4 | 850.9 |
3 | Susu, mentega, telur | 423.3 | 180.4 | -242.9 |
4 | Sayuran | 106.8 | 16.8 | -90 |
5 | Buah-buahan | 364.2 | 241.8 | -122.4 |
6 | Kopi, teh, rempah-rempah | 111 | 462.1 | 351.1 |
7 | Gandum-ganduman | 1,171.00 | 1.4 | -1169.6 |
8 | Daging dan ikan olahan | 15.7 | 445.6 | 429.9 |
9 | Gula dan kembang gula | 1,137.80 | 123.6 | -1014.2 |
11 | Beras | 20.87 | 0.549 | -20.321 |
Lembaga Nasional Single Window (LSNW) bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Koordinator Perekonomian, mengembangkan sebuah sistem bernama neraca komoditas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan neraca komoditas adalah sistem informasi berisi data produksi dan konsumsi dari komoditas ekspor impor yang penting. "Sistem komprehensif dan real time," kata Sri Mulyani dalam dalam dalam acara Talkshow Neraca Komoditas, Senin (30/5/2022).
Neraca komoditas, kata Sri Mulyani akan menerapkan tiga fungsi utama, yakni penerbitan persetujuan impor, penerbitan persetujuan ekspor, sekaligus sebagai acuan data produksi dan konsumsi, serta acuan untuk mengembangkan industri nasional.
Kemudian, kata Sri Mulyani, neraca komoditas ini berlaku sebagai patokan yang dijadikan referensi untuk pelaku usaha di dalam memperoleh kepastian bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan, di dalam melaksanakan kegiatan usaha mereka.
Saat ini implementasi neraca komoditas baru mencakup lima komoditas yang penting, di antaranya beras, gula, daging, garam dan ikan. Dalam waktu dekat, kata Sri Mulyani lewat neraca komoditas ini, akan bisa mencakup lebih banyak komoditas-komoditas strategis lainnya di dalam perekonomian Indonesia.
"Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan komoditas, terhadap komoditas pasti akan memberikan kebaikan bagi penguatan ekonomi Indonesia," ujarnya lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bunda! Ternyata Ada Nih Sembako yang Lagi Murah Bisa Diborong