Jumlah Penumpang Anjlok, China Siap 'Suntik' Maskapai
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan China menawarkan subsidi kepada maskapai penerbangan di negaranya mulai 21 Mei hingga 20 Juli pada Kamis (26/5/2022).
Melansir Reuters, subsidi ini dilakukan untuk membantu operator maskapai dalam negeri dalam mengatasi penurunan yang disebabkan oleh virus corona dan harga minyak yang lebih tinggi.
Melalui pernyataan di situs web kementerian, dukungan tunai hanya akan diberikan ketika jumlah rata-rata penerbangan domestik per minggu lebih rendah atau sama dengan 4.500 penerbangan dan ketika faktor beban rata-rata lebih rendah dari 75%.
Hibah maksimum, kata kementerian, akan menjadi 24.000 yuan atau setara Rp52,1 juta (asumsi Rp2.175/yuan) per jam untuk penerbangan yang merugi.
Analis memperkirakan maskapai di China tetap akan berada dalam situasi ini selama 1 tahun mendatang. Ini akibat kebijakan nol-Covid yang digerakkan pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus.
Diketahui lalu lintas udara domestik terjun bebas akibat kebijakan nol-Covid yang diterapkan di beberapa wilayah, seperti Shanghai dan kota-kota sekitarnya.
China Eastern, yang berbasis di Shanghai, mengatakan jumlah penumpang turun 90,7% pada April year-to-year. Sementara Bandara Internasional Shanghai melihat jumlah penumpang turun 98,9% pada periode yang sama.
Tahun lalu, industri penerbangan China melaporkan kerugian bersih 84,25 miliar yuan (Rp183 triliun) tahun lalu, dibandingkan dengan 102,96 miliar yuan (Rp223 triliun) untuk tahun 2020. Maskapai saja menderita kerugian gabungan 67,09 miliar yuan (Rp145 triliun) pada tahun 2021.
(tfa/tfa)