Internasional

Lawan Tarif Trump, China Titahkan Maskapai Stop Terima Pesawat Boeing

luc, CNBC Indonesia
15 April 2025 19:30
FILE PHOTO: Visitors look at models of Boeing aircrafts at the Aviation Expo China 2015, in Beijing, China, September 16, 2015. Boeing Co said on September 23, 2015 it had won orders and commitments from China for 250 narrowbody 737 aircraft and 50 widebody aircraft, valued at about $38 billion at list prices. Boeing also was due to announce later in the day an agreement to build a 737 completion center in China that would finish and deliver 737s built at Boeing's factory in Renton, Washington. Picture taken on September 16, 2015. REUTERS/Jason Lee/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: Pengunjung melihat model pesawat Boeing di Aviation Expo China 2015, di Beijing, Cina, 16 September 2015. REUTERS/Jason Lee/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam babak terbaru eskalasi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, pemerintah China dilaporkan telah menginstruksikan maskapai-maskapai nasionalnya untuk menghentikan penerimaan pengiriman pesawat dari raksasa penerbangan Amerika Serikat, Boeing.

Langkah ini datang di tengah perang tarif yang makin memanas antara Beijing dan Washington, yang telah berlangsung sejak Presiden Donald Trump resmi menjabat pada Januari lalu. Kedua negara saling balas menerapkan bea masuk tinggi terhadap berbagai produk, dengan Amerika Serikat saat ini mengenakan tarif hingga 145% untuk impor asal China.

Menanggapi hal itu, Beijing mengambil tindakan balasan dengan memberlakukan bea masuk sebesar 125% terhadap produk asal AS, serta menegaskan bahwa peningkatan tarif lebih lanjut dianggap sebagai tindakan yang sia-sia dan tidak membawa hasil.

Dilansir AFP, yang mengutip laporan Bloomberg, Selasa (15/4/2025), selain menghentikan pengiriman pesawat Boeing, pemerintah China juga telah memerintahkan maskapai penerbangannya untuk menangguhkan pembelian peralatan dan suku cadang pesawat yang berasal dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.

Laporan tersebut mengutip sumber-sumber yang memahami kebijakan tersebut, namun belum diungkapkan secara resmi oleh otoritas terkait.

Langkah pembatasan ini diprediksi akan memberikan dampak besar terhadap biaya operasional maskapai-maskapai China yang menggunakan pesawat Boeing. Tarif tinggi atas impor pesawat dan komponennya dari AS akan menyebabkan lonjakan harga bagi setiap pesanan baru maupun pengiriman yang sedang berjalan.

Pemerintah China saat ini tengah mempertimbangkan skema bantuan atau subsidi untuk maskapai nasional yang telah menyewa pesawat Boeing dan kemungkinan menghadapi kenaikan biaya operasional akibat kebijakan ini.

Langkah ini juga memperkuat sinyal bahwa China serius dalam menanggapi apa yang mereka sebut sebagai "perundungan" dari pihak Washington. Pemerintah Beijing menilai bahwa pendekatan Amerika Serikat tidak adil dan bersifat sepihak, dan karenanya membalas dengan strategi yang menargetkan sektor-sektor strategis AS, termasuk industri penerbangan.

Kebijakan tarif Trump telah mengguncang pasar global dan menimbulkan ketidakpastian dalam diplomasi, bahkan dengan negara-negara sekutu. Meski Trump sempat mengumumkan penghentian sementara atas kenaikan tarif tambahan pekan lalu, tidak ada kelonggaran langsung yang diberikan kepada China.

Pada Jumat lalu, pejabat AS mengumumkan pengecualian dari tarif terbaru untuk sejumlah barang teknologi canggih seperti smartphone, semikonduktor, dan komputer, sebagai upaya untuk menghindari gangguan terhadap sektor teknologi dalam negeri. Namun, pesawat dan komponen terkait tidak termasuk dalam daftar pengecualian tersebut.

Sejauh ini, Boeing maupun Kementerian Luar Negeri China belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan penghentian pengiriman ini. Namun, jika benar diberlakukan, kebijakan ini berpotensi memperburuk posisi Boeing di pasar global, khususnya di Asia, yang selama ini menjadi salah satu pasar pertumbuhan utama bagi perusahaan tersebut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Jadi Presiden AS, Xi Jinping Ancang-ancang Lakukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular