BBM Naik, Warga Diminta WFH Biar Tak Boros Bensin! Di RI?

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
25 May 2022 07:10
SRI LANKA-CRISIS/
Foto: REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Lanka kembali menyedot perhatian dunia. Menteri Kelistrikan dan Energi Sri Lanka Kanchana Wijesakera mengeluarkan kebijakan kenaikan harga bensin sebesar 20-40% serta menaikkan harga minyak diesel sebesar 35-38%.

Perang Rusia dan Ukraina yang belum menunjukkan tanda mereda memunculkan dampak kenaikan harga komoditas, salah satunya minyak. Bukan tanpa alasan, Rusia merupakan salah satu produsen minyak utama dunia.

Gangguan minyak di pasar dunia tersebut menyebabkan stok cadangan minyak menjadi seret. Wajar saja jika harga minyak terus mengalami lonjakan.

Belum lagi permintaan yang tinggi juga membuat harga minyak dunia melonjak. Permintaan diproyeksi naik seiring dengan Amerika Serikat (AS) akan memasuki musim panas pada akhir pekan ini, yang merupakan musim puncak bagi aktivitas berkendara di negara itu. Ekspektasi permintaan yang akan tetap tinggi telah membatasi penurunan harga minyak mentah dunia.

Halaman Selanjutnya --> Work from Home Biar Tak Boros Bensin

Hal ini menyulitkan Sri Lanka sebagai negara yang menggantungkan hidup dari impor minyak. Bank sentral Sri Lanka (CBSL) mengungkapkan negaranya bakal kesulitan untuk membayar utang karena cadangan devisa terkuras untuk impor minyak.

Jika dibadingkan dengan Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2022 masih terbilang tinggi yakni US$ 139,1 miliar. Meskipun angka ini tercatat menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2022 sebesar US$ 141,4 miliar.

Kondisi Sri Lanka yang kekurangan cadangan devisa diatasi pemerintahnya dengan membuat kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak. Untuk saat ini bensin RON 92 yang paling banyak digunakan akan berharga LKR 420 (US$ 1,17) per liter dan minyak diesel LKR 400 (US$ 1,11) per liter, harga tertinggi sepanjang masa.

"Harga BBM akan direvisi mulai pukul 03:00 WIB hari ini. Formula harga BBM yang telah disetujui kabinet diterapkan untuk merevisi harga," kata Menteri Tenaga dan Energi Kanchana Wijesekara di Twitter.

Dalam sebuah pesan di Twitter, Wijesekera mengatakan transportasi yang ditetapkan pemerintah dan biaya layanan lainnya juga akan meningkat. "Work from home akan didorong untuk mengurangi penggunaan bahan bakar dan cara terbaik mengelola krisis energi".

Ditengan dorongan pemerintahnya untuk melakukan work from home, Sri Lanka sedang bergulat dengan krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada tahun 1948, yang disebabkan oleh Covid-19 yang menghancurkan pariwisata, kenaikan harga minyak, serta pemotongan pajak dan larangan impor pupuk kimia.

Pendapatan negara menyusut dan inflasi meningkat di atas 30%. Rumah sakit sangat kekurangan obat-obatan dan alat penyelamat nyawa. Para dokter bahkan memperingatkan, kondisi kekurangan obat dan peralatan medis ini dapat menyebabkan peningkatan kematian.

Sri Lanka mengimpor lebih dari 80% pasokan medisnya. Namun dengan cadangan mata uang asing yang habis karena krisis, obat-obatan penting habis dan membuat sistem perawatan kesehatan di negara tersebut hampir runtuh.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular