
BI: Pertumbuhan Ekonomi Global Berisiko Lebih Rendah

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai tantangan menyelimuti dunia pada 2022. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi mungkin akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), menyebut sejatinya proses pemulihan ekonomi global masih berlanjut. Namun berisiko lebih rendah.
"Kenaikan inflasi, percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara, perkembangan geopolitik Rusia-Ukraina, dan kebijakan nol Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi berisiko lebih rendah," tutur Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Mei 2022, Selasa (24/5/2022).
Selain itu, lanjut Perry, arus perdagangan dan rantai pasok global juga masih mengalami kendala. Ini membuat prospek pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lebih rendah.
"Harga komoditas yang tinggi, termasuk pangan dan logam, menyebabkan inflasi global dan mendorong normalisasi kebijakan moneter di negara-negara maju dan sejumlah negara berkembang yang berdampak terhadap ketidakpastian pasar keuangan global dan menekan nilai tukar di negara berkembang termasuk Indonesia," papar Perry.
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dihantui Omicron, BI Ramal Ekonomi Global 2022 Tumbuh 4,4%