
Ini Cara Biden Cegah 'Kiamat' Susu Bayi di AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Joe Biden menandatangani RUU untuk meningkatkan akses susu formula bayi pada Sabtu (21/5). Hal ini dia lakukan di tengah lawatannya ke Korea Selatan untuk bertemu dengan Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol.
RUU ini memungkinkan pemasok produsen formula memenuhi pesanan dari perusahaan tersebut sebelum pelanggan lain.
RUU ini mencakup Undang-Undang Produksi Pertahanan dan akan melibatkan Departemen Pertahanan yang akan mengontrak pesawat komersial untuk mengangkut produk susu bayi formula dari fasilitas manufaktur di luar negeri yang telah memenuhi standar keamanan Food and Drug Administration (FDA).
Sebagai informasi, AS beberapa waktu belakangan ini mengalami krisis kekurangan susu formula bayi. Hal tersebut disebabkan oleh penyumbatan rantai pasokan dan kurangnya pekerja produksi karena pandemi.
![]() Krisis susu formula di Washington, DC, Amerika Serikat. (AFP via Getty Images/BRENDAN SMIALOWSKI) |
Kekurangan susu formula diperburuk dengan penarikan kembali susu formula yang dibuat oleh produsen Abbott di pabriknya di Michigan karena menyebabkan 4 bayi terkena infeksi bakteri dan dua di antaranya meninggal.
Biden menegaskan bahwa pengiriman pertama susu formula bayi yang berasal dari Eropa akan mulai tiba akhir pekan ini.
Biden mengatakan di Twitter bahwa penerbangan pesawat kargo militer di bawah Operation Fly Formula akan membawa 1,5 juta botol susu formula bayi Nestlé.
"Penerbangan akan mengangkut 132 palet susu formula Nestlé Health Science Alfamino Infant dan Alfamino Junior ke Indianapolis, IN. Formula-formula ini telah diprioritaskan karena memiliki tujuan medis yang kritis dan pasokannya terbatas di AS karena penutupan pabrik," ujar Direktur Komunikasi Gedung Putih Kate Berner dikutip dari Reuters, Sabtu (21/5/2022).
Selain Nestle, produsen Aptamil Danone SA (DANO.PA) juga telah meningkatkan pengiriman susu formula bayi dari Eropa untuk mengatasi kekurangan stok barang tersebut di Amerika Serikat.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh AS Dilanda "Kiamat" Susu, Kok Bisa?