AS Larang Penjualan Kasur Ayunan, Sebabkan Kematian Bayi

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
18 May 2022 12:35
Kim Mi-sung checks her daughter's homework before leaving for school, at their home in Seoul, South Korea, December 19, 2018. Picture taken December 19, 2018.   REUTERS/Kim Hong-Ji
Foto: Angka Kelahiran bayi di Korea Selatan (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat akan segera melarang penjualan kasur ayunan bayi karena diduga menjadi penyebab di balik tewasnya lebih dari 200 bayi di negara tersebut. 

Aturan soal larangan tersebut telah diteken oleh Presiden AS Joe Biden pada Senin lalu dalam Safe Sleep for Babies Act of 2021. 

"Bahaya yang ditimbulkan pada bayi telah terlihat jelas selama bertahun-tahun," ujar Teresa Murray, yang memimpin kantor pengawas konsumen untuk Dana Pendidikan PIRG AS, seperti dikutip dari CBS News, Rabu (18/5/2022).

"Orang tua dan pengasuh wajib mengenali bahaya produk ini dan mengeluarkan mereka dari rumah sekarang juga."

Komisi Keamanan Produk Konsumen AS telah menerima lebih dari 113 laporan kematian yang melibatkan ayunan tempat tidur bayi antara tahun 1990 dan 2019, serta 113 insiden tidak fatal antara tahun 2008 dan 2019, menurut laporan dari komisi tersebut.

Tahun lalu, komisi tersebut menyetujui aturan keamanan federal yang melarang beberapa jenis produk tidur untuk bayi di bawah 5 bulan. Mulai berlaku bulan depan, aturan tersebut mengharuskan produk yang dipasarkan untuk bayi memenuhi standar keamanan federal yang sama seperti yang dipersyaratkan untuk boks bayi dan produk serupa.

Kematian bayi mendadak yang tidak terduga atau SUID adalah penyebab utama kematian akibat cedera pada usia bayi, menurut American Academy of Pediatrics. Mereka menyarankan bahwa bayi harus tidur telentang di permukaan yang rata dan kokoh tanpa bantalan tambahan, bantal, selimut, boneka mainan, bumper, atau barang lembut lainnya di tempat tidur.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wajah Bayi tak Mirip Orang Tua? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular