Internasional

Biden Kunjungi Korsel, Korut Siapkan Uji Coba Rudal

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 May 2022 14:50
Hwasong-17 intercontinental ballistic missiles take part in a nighttime military parade to mark the 90th anniversary of the founding of the Korean People's Revolutionary Army in Pyongyang, North Korea, April 26. KCNA via REUTERS
Foto: Hwasong-17 intercontinental ballistic missiles take part in a nighttime military parade to mark the 90th anniversary of the founding of the Korean People's Revolutionary Army in Pyongyang, North Korea, April 26. KCNA via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun tengah dilanda gelombang  infeksi Covid-19, Korea Utara (Korut) tetap bersiap untuk menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) menjelang perjalanan resmi pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Korea Selatan (Korsel).

Kabar ini disampaikan oleh seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim. Ia juga mengatakan intelijen terbaru menunjukkan Korut dapat melakukan tes ICBM pada Kamis (19/5/2022) atau Jumat (20/5/2022) mendatang.

Melansir Reuters, Biden diperkirakan tiba di Korsel pada Jumat dan mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Korsel selama beberapa hari sebelum mengunjungi Jepang. Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan Biden sedang mempertimbangkan perjalanan ke zona demiliterisasi di perbatasan dengan Korut.

Uji coba senjata Korut dapat menutupi fokus Biden yang lebih luas pada China, perdagangan, dan masalah regional lainnya, dan menggarisbawahi kurangnya kemajuan pembicaraan denuklirisasi, meskipun pemerintahannya berjanji untuk memecahkan kebuntuan dengan pendekatan praktis.

Itu juga dapat memperumit upaya internasional untuk menawarkan bantuan kepada Pyongyang saat negara itu memerangi wabah Covid pertama yang dikonfirmasi.

Adapun, kunjungan Biden ke kawasan itu akan menjadi yang pertama sejak dia menjabat sebagai presiden, dan akan menjadi pertemuan puncak pertama dengan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol, yang baru menjabat pada 10 Mei lalu.

Juru bicara kementerian pertahanan Seoul mengatakan bahwa otoritas intelijen Korsel dan AS sedang memantau kegiatan tersebut dan berkoordinasi dengan erat, dan bahwa militernya mempertahankan postur kesiapan yang kuat.

Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa Korut dapat menguji coba senjata nuklir di sekitar kunjungan itu, dan Departemen Luar Negeri mengatakan tidak ada harapan bahwa wabah Covid akan menunda dimulainya kembali uji coba nuklir, yang dihentikan sejak 2017.

"Bahkan ketika (Korut) terus menolak sumbangan vaksin Covid yang tampaknya sangat dibutuhkan, mereka terus menginvestasikan jumlah yang tak terhitung dalam program rudal balistik dan senjata nuklir yang tidak melakukan apa pun untuk meringankan penderitaan kemanusiaan rakyat Korut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan dalam sebuah pengarahan.

Sebuah laporan baru oleh Pusat Studi Internasional dan Strategis (CSIS) yang berbasis di AS mengatakan citra satelit komersial menunjukkan pekerjaan berlanjut di situs nuklir, yang terowongan pengujian bawah tanahnya ditutup pada 2018 setelah pemimpin Kim Jong Un menyatakan moratorium uji coba nuklir dan ICBM.

Sejak itu dia mengatakan bahwa negara itu tidak lagi terikat oleh moratorium itu karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan dengan AS. Korut sudah melanjutkan pengujian ICBM sejak Maret lalu.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Korut, Kim Jong Un Berambisi Punya Nuklir Terkuat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular