UE & AS Khawatir Gegara India Larang Ekspor Gandum, Kok Bisa?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 16/05/2022 18:00 WIB
Foto: Ilustrasi (Photo by TymurKhakimov via pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) saat ini sedang mengupayakan untuk menggenjot rantai pasokan makanan. Langkah tersebut seiring dengan kebijakan India yang melarang ekspor gandum ke pasar global.

Mengutip CNBC Internasional, menteri luar negeri negara-negara anggota G-7 memperingatkan perang di Ukraina telah meningkatkan risiko krisis kelaparan di seluruh dunia. Ini terjadi lantaran Ukraina tidak dapat mengekspor biji-bijian, pupuk, hingga minyak sayur.

Sementara, sejak Rusia menyerang Ukraina, ladang tanaman di Ukraina juga telah hancur porak-poranda dan berdampak pada musim tanam yang normal.

Kondisi itu lantas telah meningkatkan ketergantungan pada negara-negara lain untuk impor bahan pangan. Tetapi beberapa negara tersebut, yang mengkhawatirkan pasokan untuk warganya sendiri, telah memberlakukan pembatasan ekspor.

Salah satunya seperti yang terjadi di India, yang pada hari Sabtu waktu setempat mengumumkan larangan penjualan gandum ke luar negeri.

"Itu adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan," kata Kepala Perdagangan UE Valdis Dombrovskis dikutip, Senin (16/5/2022).

"Kami setuju dengan Amerika Serikat untuk bekerja sama dan mengkoordinasikan pendekatan kami di bidang ini, karena sebagai tanggapan atas agresi Rusia terhadap Ukraina dan peningkatan harga pangan yang sesuai dan kekhawatiran tentang ketahanan pangan, negara-negara mulai mengambil tindakan pembatasan ekspor," lanjutnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan langkah yang diambil oleh India, mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam pelarangan ekspor minyak sawit mentah.

Hal itu pun kian memperburuk keadaan. Sebab, pembatasan ekspor kemungkinan akan menaikkan harga komoditas dan berdampak pada harga makanan yang ikut melonjak.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: UE Tingkatkan Batas Maksimal Impor Listrik dari Ukraina