Puluhan Negara Larang Ekspor Pangan, Gandum Sampai Terong!

Maesaroh, CNBC Indonesia
19 May 2022 11:50
Ilustrasi Gandum (Photo by Avinash Kumar on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Gandum (Photo by Avinash Kumar on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan negara memutuskan untuk melarang ekspor komoditas pangan setelah melonjaknya harga pangan di pasar internasional akibat perang Rusia-Ukraina. Keputusan tersebut dilakukan untuk sejumlah alasan dari menekan inflasi hingga mengamankan pasokan dalam negeri.

Komoditas pangan yang dilarang ekspornya tidak hanya sebatas minyak sayur tetapi juga sayur dan buah-buahan termasuk kentang dan terung alias terong. India adalah negara terakhir yang memutuskan untuk melarang ekspor komoditas pangan.

Pekan lalu, India memutuskan untuk melarang ekspor gandum menyusul terjadinya gelombang panas di negara tersebut. Gelombang panas diperkirakan akan menurunkan produksi gandum di Negeri Bollywood untuk tahun fiskal 2022/2023 yang bermula dari April 2022 dan berakhir di Maret 2023. 

Produksi gandum diperkirakan 105 juta ton untuk tahun fiskal 2022/2023, lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni 113,2 juta ton.

India merupakan eksportir terbesar gandum kedua setelah China. Sebelumnya, status eksportir terbesar gandum dipegang oleh Rusia dan Ukraina.

Kedua negara tersebut berkontribusi 30% terhadap total pasokan ekspor gandum di dunia. Pada tahun fiskal 2021/2022, India mengekspor gandum sebanyak 7 juta ton, naik 250% dari pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Berkurangnya pasokan dari Rusia dan Ukraina sudah melambungkan harga gandum di pasar global. Harga semakin merangkak naik karena India melarang ekspor komoditas tersebut.

Keputusan India untuk melarang ekspor gandum membuat harga komoditas tersebut langsung meloncat 6% pada perdagangan awal pekan ini menjadi US$ 12,5 per bushel. Harga gandum bahkan mencat rekor tertingginya selama 14 tahun terakhir pada Selasa (17/5/2022) ke US$ 12,8 per bushel.

Namun, India tidak sendiri. Puluhan negara termasuk Indonesia juga melarang ekspor komoditas tertentu yakni produk minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya.

Iran sempat mengeluarkan larangan ekspor produk pertanian seperti terung, tomat, hingga bawang. Namun, pada 19 April lalu, larangan tersebut dihentikan karena tidak disetujui oleh parlemen.

Berikut sejumlah negara uang melarang ekspor beserta komoditas yang dilarang:


Larangan ekspor dan perang Rusia membuat harga bahan makanan melonjak. FAO Food Price Index tercatat menembus level 159,3 di Maret, yang menjadi rekor tertingginya sejak FAO mencatat indeks tersebut. Indeks sedikit melemah di April ke level 158,5 points di April 2022, turun 0,8%.

Badan Pangan Internasional tersebut mengkhawatirkan kenaikan harga pangan akan meningkatkan angka kelaparan hingga kurang gizi. Berdasarkan laporan FAO's the Global Report on Food Crisis, pada tahun 2021 terdapat 193 juta orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan mereka. Angka ini dikhawatirkan akan bertambah sekitar 329 ribu di tahun ini terutama di Somalia, Sudan, dan Yaman.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Jokowi Resmi Larang Ekspor Minyak Goreng dan CPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular