Libur Lebaran Usai Harga Sembako Masih Naik Turun Nih, Bunda

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
10 May 2022 12:20
Jelang Nataru, Melihat Langsung Harga Pangan di Ps Induk Keramat Jati.(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Jelang Nataru, Melihat Langsung Harga Pangan di Ps Induk Keramat Jati.(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Libur Lebaran sudah selesai, aktivitas perlahan kembali seperti biasa.

Meski, belum sepenuhnya bebas normal, karena pemerintah masih 'injak rem' mengantisipasi potensi lonjakan penyebaran Covid-19. Seperti yang selalu terjadi setiap selesai masa liburan.

Lalu bagaimana pergerakan harga pangan saat ini?

Di wilayah DKI Jakarta, situs Informasi Pangan Jakarta mencatat sejumlah bahan pangan pokok mengalami kenaikan harga hari ini, Selasa (10/5/2022).

Berikut rinciannya:
- Beras
   IR.I (IR 64) naik Rp78 jadi Rp11.576 per kg
   IR.II Ramos naik Rp29 jadi Rp10.583 per kg
   IR.III (IR 64) naik Rp104 jadi Rp9.720 per kg
   Muncul.I naik Rp20 jadi Rp12.385 per kg
   IR42/Pera naik Rp186 jadi Rp12.323 per kg
   Setra I/Premium naik Rp117 jadi Rp12.323 per kg

- Minyak goreng curah naik Rp268 jadi Rp19.954 per kg
- Cabe merah keriting naik Rp6.471 jadi Rp48.066 per kg
- Daging ayam broiler naik Rp888 jadi Rp41.733 per ekor
- Gula pasir naik Rp199 jadi Rp14.433 per kg
- Garam dapur naik Rp60 jadi Rp3.550 per 250 gr
- Daging sapi paha belakang naik Rp1.298 jadi Rp153.965 per kg
- Daging sapi murni (semur) naik Rp1.688 jadi Rp150.166 per kg
- Ikan mas naik Rp38 jadi Rp36.807 per kg.

Sejumlah pangan lain terpantau alami penurunan harga, yaitu:
- Cabe rawit merah turun Rp3.206 jadi Rp40.517 per kg
- Bawang merah turun Rp616 jadi Rp44.766 per kg
- Bawang putih turun Rp1.593 jadi Rp35.300 per kg
- Telur ayam ras turun Rp331 jadi Rp26.827 per kg
- Tepung terigu turun tipis jadi Rp9.350 per kg.

Harga yang tercantum tersebut adalah rata-rata wilayah Jakarta, dibandingkan kemarin Senin (9/5/2022). Data dikutipi pada Selasa (10/5/2022) pukul 10.30 WIB.

Secara nasional, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, bahan pangan berikut alami kenaikan harga hari ini dibandingkan kemarin Senin (9/5/2022). Data dikutip pada Selasa (10/5/2022) pukul 11.00 WIB.

Berikut rinciannya:
- Minyak goreng
  Curah naik Rp900 jadi Rp20.150 per kg
  Kemasan bermerek-II naik Rp250 jadi Rp26.300 per kg
- Telur ayam segar naik Rp100 jadi Rp27.600 per kg
- Cabai merah besar naik Rp1.900 jadi Rp49.250 per kg.

Sementara itu, sebagian besar bahan pangan alami penurunan harga, yaitu:
- Beras
  Kualitas Super-I turun Rp350 jadi Rp12.700 per kg
  Kualitas Super-II turun Rp200 jadi Rp12.400 per kg
  Kualitas Medium-I turun Rp450 jadi Rp11.300 per kg
  Kualitas Medium-II turun Rp300 jadi Rp11.250 per kg
  Kualitas Bawah-I turun Rp100 jadi Rp10.550 per kg
  Kualitas Bawah-II turun Rp50 jadi Rp10.300 per kg

migorFoto: dce
migor

- Daging ayam ras segar turun Rp300 jadi Rp40.500
- Gula pasir
  Lokal turun Rp50 jadi Rp14.800 per kg
  Premium turun Rp50 jadi Rp15.950 per kg

- Bawang merah ukuran sedang turun Rp1.250 jadi Rp37.800 per kg
- Bawang putih ukuran sedang turun Rp1.350 jadi Rp31.400 per kg
- Cabai rawit merah turun Rp4.800 jadi Rp41.750 per kg

- Daging sapi
Kualitas-I turun Rp2.850 jadi Rp135.450 per kg
Kualitas-II turun Rp3.700 jadi Rp125.250 per kg

- Minyak goreng kemasan bermerek-I turun Rp100 jadi Rp27.000 per kg.

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memprediksi, harga-harga pangan akan kembali bergejolak setelah hari Lebaran.

Yang disebut sebagai fase ketiga pergerakan harga pangan di periode Ramadan-Lebaran. Fase ketiga terhitung selama sepekan, dimulai sebelum hingga setelah Lebaran. mengingatkan kepada pemerintah. masuk pada

"Ini adalah momentum di mana pemerintah harus mempersiapkan diri. Untuk mempersiapkan komoditas yang akan di serbu masyarakat pasca-Idulfitri. Biasanya kendala terjadi pada rantai distribusi, banyak yang libur sehingga pasokan distribusi terhambat. Kami berharap ini menjadi catatan pemerintah karena biasanya pada tiap tahun terjadi kelalaian pada distribusi sehingga pasokan terhambat," kata Kepala bidang Informasi IKAPPI Muhammad Ainun Najib dalam keterangannya, Minggu (1/5/2022).

Sementara itu, pedagang warung makan diprediksi masih belum akan beroperasi normal hingga akhir pekan ini. Karena itu, lonjakan permintaan dari segmen pengusaha warung makan belum terjadi.

"Kalau anggota kami belum mulai, mereka masih di kampung. Kemarin mudik semua dan akan kembali ke Jabodetabek mungkin minggu depan. Biasanya pedagang warteg itu memang 2 mingguan (mudik libur Lebaran)," kata Ketua Umum Warung Nusantara (Kowantara) Mukroni kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/5/2022).

Di sisi lain, Mukroni menambahkan, optimisme pedagang skala kecil menengah yang sempat naik dengan berbagai pelonggaran saat ini dikhawatirkan menurun. Pasalnya, kata dia, langkah pemerintah yang kembali akan membatasi ruang gerak dan memberlakukan penelusuran kasus Covid-19 dengan PPKM memicu ketakutan.

"Yang paling menderita selama ini kan rakyat kecil. Jadi, kami meminta pemerintah itu wise, bijaksana. Jangan menakut-nakuti. Kita mau ikut mana? Global? Kan sudah pada buka masker? Kami paling trauma dengan PPKM ini," kata Mukroni.

Penjual daging sapi di Pasar Rakyat Tamansari, Bogor, Kamis (7/4/2022). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Penjual daging sapi di Pasar Rakyat Tamansari, Bogor, Kamis (7/4/2022). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Penjual daging sapi di Pasar Rakyat Tamansari, Bogor, Kamis (7/4/2022). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Dia menuturkan, mudik libur Lebaran adalah ritual tahunan yang dilakukan masyrakat. Pemerintah, kata dia, menjadi terbantu dengan ritual ini.

"Kalau pemerintah sendiri bikin program menggerakkan jutaan orang mudik, nggak mungkin bisa. Ini kan karena rakyat sendiri melakukannya karena ritual tahunan. Hasilnya ekonomi bergerak. Pemerintah jadi terbantu. Tugas pemerintah ya mengatur jangan sampai macet, bikin kondisi senyaman mungkin," tukasnya.

"Pedagang warteg ini kan nantinya balik ke Jabodetabek dalam posisi minus. Bukan nggak punya tapi kurang. Jadi diharapkan nanti bisa berdagang lagi dengan nyaman. Tapi ini pemerintah malah bikin suasana jadi nggak nyaman," lanjut Mukroni.

Pemerintah, imbuh dia, terlalu cepat bereaksi dan memicu ketakutan tapi tanpa memberikan solusi.

"Keberpihakan ke rakyat kecil kurang. Padahal kami masih terseok-seok, daya beli belum pulih benar. Kami optimis dengan membaiknya penjualan-penjualan. Jadi tolong kebijakan pemerintah, buat kondisi yang nyaman berusaha. Itu saja kami butuh. Rakyat mandiri menggerakan ekonomi," kata Mukroni.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular