Omicron Dicuekin, Capaian Ekonomi RI Awal Tahun Bikin Kaget
Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia berhasil tumbuh 5,01% pada kuartal I 2022. Realisasi ini pun membuat kaget karena berada di atas ekspektasi beberapa ekonom.
Sebab, beberapa memprediksi bahwa perekonomian kuartal I-2022 tidak akan melebihi 5%. Terutama karena masih ada Covid-19 seperti varian Omicron yang juga mengamuk pada awal tahun ini.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia Q1-22 ternyata lebih baik dari ekspektasi kami, karena mampu tumbuh di atas 5% (YoY). Ini menjadi sinyal bahwa aktivitas ekonomi domestik tetap kuat di tengah lonjakan kasus Covid-19 varian omicron pada Februari lalu," ujar Ekonom Maybank Myrdal Gunarto kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, perekonomian yang tinggi ini bukan hanya didorong konsumsi rumah tangga karena tercatat masih di bawah 5% yakni tumbuh hanya 4,34%. Namun, perekonomian di atas 5% banyak ditopang oleh ekspor yang berhasil tumbuh double digit yakni 16,22%.
"Kontribusi ekspor kuat terdorong oleh lonjakan harga komoditas global. Aktivitas investasi domestik juga menggeliat, terdorong oleh pembangunan infrastruktur oleh pemerintah maupun arus investasi langsung oleh pemodal asing," kata dia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ekonom CORE Piter Abdullah yang menyebutkan bahwa perekonomian yang tumbuh di atas 5% di atas ekspektasi. Terutama didorong oleh harga komoditas unggulan Indonesia yang harganya naik di pasar global.
Oleh karenanya, dampak dari berbagai pengetatan yang dilakukan pemerintah pada awal tahun lalu karena varian Omicron kalah dengan kinerja ekspor ini.
"Pertumbuhan ekonomi di kuartal I sedikit di atas perkiraan kami di kisaran 4-5%. Pengetatan ppkm di tengah gelombang 3 pandemi pada bulan Februari Maret tidak terlalu berdampak ke ekonomi. Pertumbuhan masih tinggi karena aktivitas ekonomi masih diberi ruang sementara kenaikan harga komoditas masih mendorong kenaikan ekspor dan investasi," jelasnya.
Sementara itu, ekonom Bank Pertama Josua Pardede menyebutkan bahwa perekonomian ini hampir sama dengan prediksinya. Di mana ia memprediksi perekonomian kuartal I tumbuh di atas 5%.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 tercatat 5,01%yoy, sesuai dengan perkiraan kami di kisaran 5,04%, dimana perekonomian ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi dan net ekspor," pungkasnya.
(mij/mij)