Hepatitis Misterius Berpotensi Jadi Pandemi? Ini Kata IDAI

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
09 May 2022 10:10
World hepatitis day awareness with red yellow ribbon. Ilustrasi Hepatitis (photo created by jcomp via Freepik)
Foto: Ilustrasi Hepatitis (photo created by jcomp via Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum selesai dengan pandemi Covid-19, dunia kini dihebohkan dengan penyakit hepatitis akut. Kini, kasus hepatitis misterius semakin menyebar ke banyak negara di dunia.

Hingga saat ini, penyakit hepatitis ini masih belum diketahui penyebabnya. Kementerian Kesehatan Indonesia pun meminta seluruh elemen masyarakat untuk lebih waspada.

Meski demikian, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut ada kemungkinan kasus infeksi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini bisa menjadi pandemi secara global.

"Kita belum tahu seberapa cepat penularannya. Tetapi kalau melihat begitu banyak negara yang sekaligus melaporkan, saya kira potensi untuk menjadi pandemi itu ada. Tapi di Indonesia kita belum tahu bagaimana penyebaran berikutnya," kata Dokter Spesialis Anak dari IDAI Hanifah Oswari, seperti dikutip melalui CNNIndonesia.

Hanifah menyebut, temuan kasus hepatitis akut misterius memang menjadi temuan kasus infeksi yang tidak biasa. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga merespons temuan ini dengan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.

Hanifah melanjutkan, saat ini pemerintah dan IDAI terus melakukan identifikasi terhadap penyebab hepatitis misterius ini. Ia mengatakan, butuh waktu 1-2 pekan untuk mengetahui hasil pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan Adenovirus dan Hepatitis E.

"IDAI dalam hal ini tidak melakukan tracing, karena tracing tanggung jawab Kementerian Kesehatan," kata dia.

Sebagai informasi. dalam beberapa kasus yang ditemukan, hepatitis misterius ini menimbulkan sindrom klinis berupa adanya peningkatan enzim hati. Banyak juga kasus yang melaporkan gejala sebagai berikut:

  • Penyakit kuning
  • Sakit perut
  • Diare
  • Urine dengan warna kecoklatan seperti air teh
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut
  • Mual dan muntah
  • Masalah perut
  • Warna feses pucat

Sebagian besar kasus yang dilaporkan tidak disertai dengan gejala demam. Salah satu bentuk pencegahan terhadap penularan adenovirus adalah rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan udara.

Kasus hepatitis misterius ini bermula saat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022.

Dalam hal jenis hepatitis yang muncul baru-baru ini, beberapa anak menderita gagal hati akut dan sejumlah kecil, di antaranya memerlukan transplantasi hati.

Umumnya hepatitis disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Namun hingga kini, belum diketahui penyebab hepatitis misterius secara pasti.


Otoritas kesehatan Inggris memperkirakan bahwa infeksi adenovirus menjadi faktor penyebab wabah hepatitis misterius. Sebab dari seluruh kasus di Inggris, setengah dari total kasus terkonfirmasi positif adenovirus dan sebagian lainnya positif terinfeksi hepatitis misterius.

Bahkan dari 169 kasus yang terdeteksi oleh WHO, sebanyak 74 di antaranya terinfeksi adenovirus.

"Adenovirus adalah keluarga virus umum yang biasanya menyebabkan berbagai penyakit ringan dan kebanyakan orang sembuh tanpa komplikasi," kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), seperti dikutip EuroNews

Akan tetapi, ada kemungkinan mereka terinfeksi tipe baru adenovirus sehingga gejalanya cukup berat. Hanya saja, WHO belum bisa memberikan kejelasan mengenai wabah hepatitis misterius ini.

WHO menyarankan agar negara-negara anggota segera mengidentifikasi, menyelidiki dan melaporkan kasus-kasus infeksi yang masuk dalam kategori hepatitis misterius.

WHO juga merekomendasi dilakukannya pengujian darah, serum, urine, tinja, dan diambil sampel pernapasan, serta sampel biopsi hati (bila tersedia) harus dilakukan, dengan karakterisasi virus lebih lanjut termasuk sekuensing.

Penyebab infeksi dan non-infeksi lainnya perlu diselidiki secara menyeluruh. Berbeda dengan Covid-19, penyakit ini dikatakan tidak ada hubungan perjalanan antara anak-anak yang terkena dampak.

UKHSA kemudian memastikan bahwa hepatitis misterius ini tidak terkait vaksin Covid-19. Para ilmuwan dan dokter masih mempertimbangkan kemungkinan penyebab termasuk Covid-19, infeksi virus lain, dan faktor lingkungan.

Oleh karena itu, WHO tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan dan/atau perdagangan dengan Inggris Raya, atau negara lain manapun tempat kasus diidentifikasi, berdasarkan informasi yang tersedia saat ini.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! Ini Cara Cegah Anak dari Hepatitis Misterius

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular